Percepatan Vaksinasi Mendesak, Ketua DPP PKS Sebut Kantornya Siap Jadi Tempat Pemberian Vaksin
Ketua DPP PKS Bidang Kesejahteraan Sosial Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah agar lebih greget dan kreatif dalam mengejar target
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menargetkan vaksinasi sebanyak 2 juta dosis per hari. Tercatat vaksinasi Covid-19 baru mencapai 1,3 juta dosis pada Sabtu (26/6).
Ketua DPP PKS Bidang Kesejahteraan Sosial Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah agar lebih greget dan kreatif dalam mengejar target tersebut.
“Target 2 juta dosis per hari harus segera terealisasi agar kekebalan kelompok bisa cepat terwujud. Pemerintah perlu menemukan cara-cara kreatif untuk mengakselerasi program vaksinasi sebagai game changer yang diharapkan dapat mengendalikan pandemi,” kata Netty, kepada wartawan, Selasa (29/6/2021).
Baca juga: Sempat Dirawat Bersama Istri Karena Covid-19, Kapolsek Klojen Akhirnya Gugur
Kendala program vaksinasi, termasuk kurangnya tempat harus segera diselesaikan. Politikus perempuan PKS ini menyebut kantor PKS siap jadi tempat pemberian vaksin kepada masyarakat.
“Percepatan vaksinasi ini sangat mendesak, karena masih banyak pihak dan sektor-sektor penting lainnya yang belum terjangkau vaksinasi. Misalnya, calon PMI, guru dan tenaga pendidik serta ibu rumah tangga masih banyak yang belum divaksin," jelas Netty.
"Pemerintah dapat bekerja sama dengan banyak pihak, termasuk dengan partai politik untuk merealisasikan target. Jika diperlukan, kantor-kantor PKS, baik tingkat provinsi ataupun kota kabupaten di seluruh Indonesia siap menjadi tempat pemberian vaksin kepada masyarakat," katanya.
Baca juga: Fadjroel Rachman Kenang Kebiasaan Bersama Presiden Jokowi Sebelum Pandemi Covid-19
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini mengatakan, pemerintah harus siap berkolaborasi optimal dengan semua elemen bangsa dalam melawan pandemi.
"Dalam situasi sulit yang dikedepankan adalah prinsip saling membantu dan saling mengingatkan, bukan lagi soal oposisi atau koalisi. Kita menggalang persatuan dan kesatuan bangsa dalam menanggung dampak bencana kesehatan ini," kata Netty.
"Masyarakat pun harus diedukasi agar saling menjaga, saling mengingatkan dan bergotong royong dalam mengatasi masalah pandemi, terutama terkait disiplin protokol kesehatan," pungkasnya.