Penuhi Lonjakan Permintaan Oksigen di RS, Kemenkes Pilih Opsi Konversi Gas Industri hingga Impor
Menkes akan menyesuaikan pendistribusian oksigen dengan permintaan dan kebutuhan fasyankes. Ada opsi konversi tabung oksigen industri hingga impor.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meningkatnya kasus positif virus corona (Covid-19) secara signifikan, khususnya di Pulau Jawa, membuat fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) 'nyaris tumbang' dan menimbulkan kelangkaan tabung oksigen.
Hal itu karena selain memakai ventilator, banyak pasien rawat inap di rumah sakit yang harus mendapatkan dukungan alat bantu pernafasan ini.
Melihat fenomena ini, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pihaknya akan menyesuaikan pendistribusian oksigen dengan permintaan dan kebutuhan pada masing-masing fasyankes.
Baca juga: PKS Desak Pertamina Bantu Kelangkaan Gas Oksigen
Baca juga: Kemenkes Alihfungsi 3 Rumah Sakit Ini, Tambah 900 Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19
Termasuk untuk pengiriman logistik oksigen dari produsen ke rumah sakit.
"Kita akan menggerakkan agar satgas bisa menyesuaikan supply yang ada dengan demand di masing-masing rumah sakit dan juga transportasi logistiknya ke masing-masing rumah sakit dari produsen yang ada," ujar Budi Gunadi, dalam konferensi pers virtual bertajuk 'Layanan Telemedicine untuk Pasien Isoman', Senin (5/7/2021) pagi.
Ia menambahkan, jika kapasitas yang ada masih belum bisa memenuhi permintaan rumah sakit, maka pihaknya akan menggunakan opsi lainnya.
Opsi tersebut adalah meminta bantuan dari Kementerian Perindustrian untuk melakukan konversi tabung oksigen industri demi memenuhi kebutuhan rumah sakit.
Budi Gunadi mengaku bahwa Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan telah memberikan arahan terkait opsi tersebut.
"Pak Menko (Luhut) juga sudah memberikan arahan, kalau ternyata terjadi kekurangan, Kementerian Perindustrian diminta untuk mengkonversikan oksigen yang tadinya dialokasikan ke industri menjadi dialokasikan ke rumah sakit," jelas Budi Gunadi.
Namun jika nantinya alih fungsi oksigen dari sektor industri itu belum bisa memenuhi kebutuhan rumah sakit, maka pemerintah akan mencoba opsi lainnya yakni mengimpor oksigen dari negara lain.
"Kalau perlu mengimpor oksigen," kata Budi Gunadi.
Kemenkes Juga Alih Fungsi 3 Rumah Sakit dan Tambah 900 Tempat Tidur
Kemenkes juga akan menambah kapasitas rumah sakit, karena semakin meningkatnya angka pasien positif bergejala berat yang harus mendapatkan penanganan rawat inap.
Budi Gunadi meminta masyarakat untuk tidak khawatir, karena pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan selalu melakukan upaya penambahan kapasitas fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).
Walaupun ia menyadari bahwa lonjakan kasus Covid-19 dengan kemunculan varian B.1.617.2 (Delta) yang disebut lebih mudah menular ini membuat fasyankes 'kewalahan'.
Hal ini sekaligus membantah asumsi bahwa saat ini fasyankes di Indonesia telah kolaps.
"Rumah sakit kita terus ditambah kapasitasnya, jadi memang ada tekanan, tapi tidak usah khawatir, rumah sakit kita terus ditambah," kata Budi Gunadi.
Selain itu, Kemenkes kini telah melakukan pengalihan fungsi sementara sejumlah rumah sakit untuk menambah kapasitas fasyankes.
Sejumlah rumah sakit yang dialihfungsikan 100 persen itu meliputi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, RSUP Fatmawati, dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.
"Kementerian Kesehatan sudah mengkonversi Rumah Sakit persahabatan, Fatmawati dan Sulianti Saroso 100 persen untuk Covid," jelas Budi Gunadi.
Tidak hanya itu, Kemenkes juga akan melakukan penambahan tempat tidur untuk pasien Covid-19 sebanyak 900 tempat tidur.
Penambahan ini pun akan dilakukan secara bertahap dan dimulai pada Rabu mendatang.
Ia pun meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak khawatir karena pemerintah akan terus mengupayakan penambahan fasilitas perawatan bagi pasien Covid-19 yang memang perlu menjalani rawat inap.
"Dan kita sudah menambah 900 bed (tempat tidur) secara bertahap yang akan dimulai di hari Rabu. Jadi tidak usah khawatir, kita akan terus menambah," pungkas Budi Gunadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.