Polri: Remaja Yang Ngaku Saudara Jenderal Berbohong saat Terjaring Razia Masker
Kepolisian RI membantah remaja yang viral saat adu mulut dengan petugas saat terjaring razia masker merupakan saudara seorang jenderal bintang dua pol
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian RI membantah remaja yang viral saat adu mulut dengan petugas saat terjaring razia masker merupakan saudara seorang jenderal bintang dua polisi yang bertugas di Korlantas Polri.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono menyatakan pelaku dianggap berbohong sebagai saudara seorang jenderal polisi. Setiap pelanggar harus ditindak dengan alasan apapun.
"Nggak ada (saudara jenderal polisi). Ngaku-ngaku aja. Melanggar ya harus ditindak," kata Istiono kepada wartawan, Selasa (6/7/2021).
Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono memastikan petugas tak akan tebang pilih menindak para pelanggar protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.
Bahkan, kata dia, sekalipun yang ditindak adalah seorang saudara jenderal maupun pejabat penting.
Dia bilang, petugas harus menindak secara tegas para pelanggar protokol kesehatan.
"Petugas akan tegas dalam menegakkan aturan dalam PPKM darurat di lapangan," tukasnya.
Baca juga: Dikawal Polisi Bersenjata Laras Panjang, Petugas Gabungan Sidak PPKM Darurat di Cikarang
Sebelumnya, sebuah video viral menunjukkan seorang remaja pria marah-marah saat tengah terjaring razia masker di Ciputat, Tangerang Selatan.
Video itu tersebar di sejumlah akun media sosial di internet. Namun, tidak diketahui ihwal siapa yang membagikan video tersebut pertama kali.
Dalam video itu, remaja yang belum diketahui identitasnya itu tak terima saat ditegur petugas karena melanggar protokol kesehatan.
Dia malah mengaku sebagai saudara dari seorang jenderal polisi bintang dua.
"Bintang dua, Korlantas," kata remaja tersebut dari video yang dilihat Tribunnews, Selasa (6/7).
Namun, aparat TNI-Polri dan Satpol PP yang menindak remaja tersebut pun tak gentar.
Mereka tetap memberikan nasihat kepada remaja tersebut untuk tetap mentaati aturan.