Produksinya Digenjot BUMN, Ivermectin Diharapkan Bisa Jadi Obat Terapi Covid-19 Terjangkau
Menteri BUMN Erick Thohir berupaya memperbanyak produksi obat Ivermectin dari 4,5 juta tablet menjadi 13,8 juta tablet per bulan.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir berupaya memperbanyak produksi obat Ivermectin dari 4,5 juta tablet menjadi 13,8 juta tablet per bulan. Ivermectin sendiri adalah obat yang digadang sebagai obat terapi Covid-19.
Direktur Eksekutif Indeks 98, Wahab Talaohu berharap obat Ivermectin bisa jadi salah satu solusi, mengingat harganya sebagai obat generik terjangkau. Yakni ditetapkan sebesar Rp7.885 per butir (termasuk PPN) sebagai Harga Eceran Tertinggi (HET) sesuai dengan ketentuan Kemenkes.
Baca juga: Erick Thohir Minta Masyarakat Bijak Dalam Membeli dan Penggunaan Obat Ivermectin
Baca juga: Menteri Erick Thohir Kecam Pedagang Obat Yang Permainkan Harga Ivermectin: Sangat Menyakitkan Hati
"Ivermectin adalah salah satu solusi yang dapat dioptimalkan. Pada satu sisi ini adalah obat generik sehingga terjangkau dan di lain sisi juga sudah mendapat rekomendasi uji klinik dari BPOM," ungkap Wahab, kepada wartawan, Selasa (6/7/2021).
Sebab menurutnya, obat dan suplemen penangkal Covid-19 yang saat ini beredar di pasar tergolong cukup mahal.
Sehingga kehadiran Ivermectin diharap dapat menjadi alternatif utama, mengingat harganya yang terjangkau.
"Obat atau suplemen yang ada saat ini masih cukup mahal. Maka kehadiran Ivermectin dapat menjadi alternatif utama karena harganya yang terjangkau dan terbukti ampuh meredam covid 19," jelas dia.
Baca juga: Anak Usia Berapa yang Berisiko Terpapar Covid-19? Ini Penjelasan Dokter
Baca juga: Bukan Ivermectin, BPOM Beri Izin Darurat Dua Obat ini Untuk Covid-19
Diketahui produksi Ivermectin sebanyak 13,8 juta tablet per bulannya akan dilakukan hingga Agustus 2021 mendatang.
Adapun obat tersebut hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.
Genjotan produksi Ivermectin yang dilakukan BUMN ini diharap jadi terobosan agar obat yang berkaitan dengan Covid-19 tidak sepenuhnya dikuasai swasta.
"Ini bukti negara hadir. Jangan sampai obat dan vaksin covid 19 dikuasai oleh swasta. Maka dari itu, Menteri Erick jangan gentar pada pihak-pihak yang sinis pada Ivermectin. Justru ini adalah terobosan untuk menghadirkan obat yang murah dan terjangkau bagi masyarakat," pungkas Wahab.