Politikus Demokrat: Tak Hanya Mengkritik, Mas Ibas Sudah Terjun Langsung Bantu Rakyat
Kolega Ibas, Anggota Komisi VII DPR RI FPD Sartono Hutomo menegaskan, tuduhan bahwa Ibas hanya bisa mengkritik dan tidak berbuat apa-apa dalam konteks
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kritik Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mendapat sorotan banyak pihak.
Sebelumnya, Ibas mengkritik penanganan Covid-19 dan menyinggung 'failed nation'.
Kolega Ibas, Anggota Komisi VII DPR RI FPD Sartono Hutomo menegaskan, tuduhan bahwa Ibas hanya bisa mengkritik dan tidak berbuat apa-apa dalam konteks penanganan Covid-19, adalah hal salah.
"Mas Ibas kan menyampaikan warning karena memang situasinya sedang darurat, sementara masalah penanganannya banyak dan juga serius. Lalu diingatkan, hati-hati loh, kalau tidak segera diambil keputusan-keputusan yang benar dan tegas, kita bisa jadi negara gagal dalam konteks penanganan pandemi. Tapi kok bukan direnungkan, malah nuduh yang menyampaikan kritik tidak berbuat apa-apa. Kan nggak logis toh?," kata Sartono kepada wartawan, Jumat (9/7/2021).
Jika harus membicarakan kerja Ibas dalam konteks dampak Covid-19 terhadap masyarakat, Sartono menegaskan bahwa hal itu sudah dan masih terus berlangsung.
Baca juga: Kritik Ucapan Ibas Sebut Bangsa Gagal, Andre: Lebih Baik Mas Ibas Hadiri Rapat Komisi VI DPR
Apa yang dilakukan Ibas, lanjut Sartono, sesuai dengan kapasitasnya sebagai wakil rakyat.
‘’Yang dimaksud gak berbuat apa-apa itu bagaimana? Sejak pandemi mulai terasa dampaknya terhadap ekonomi dan kesahatan masyarakat, Mas Ibas sudah terjun langsung. Saya tahu bagaimana beliau membantu masyarakat seperti memberikan ribuan paket sembako, alat-alat kesehatan, kebutuhan untuk protokol Kesehatan dan lain-lain. Pokoknya banyak, dan tidak hanya sekali," ujar Sartono.
Selain itu, kata Sartono, konsen Ibas terhadap masalah Covid-19 sejak awal sangat tinggi.
Utamanya menyangkut kesulitan-kesulitan yang dihadapi masyarakat.
"Itu bisa dicari kok bukti liputan medianya. Gak usah repot-repot nanya soal apa yang dikerjakan. Itu aneh," pungkasnya.