Kritik Pedas Politisi Demokrat Soal Vaksin Berbayar di Kimia Farma
Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Irwan mengkritik adanya vaksin gotong royong berbayar yang disediakan PT Kimia Farma.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Irwan mengkritik adanya vaksin gotong royong berbayar yang disediakan PT Kimia Farma.
Irwan mendesak pemerintah tidak memeras keringat rakyat dengan alasan gotong royong.
"Gotong royong itu mulia. Tapi dagang vaksin dengan alasan gotong royong itu menipu rakyat di tengah derita pandemi," kata Irwan kepada wartawan, Minggu (11/7/2021).
Irwan menegaskan bahwa vaksinasi pada rakyat itu tugas negara di tengah pandemi Covid-19, adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Menurut Irwan, pemerintah seharusnya yang membeli vaksin jika stok tersedia dan kebutuhan vaksin dalam negeri belum tercukupi.
Baca juga: Anggota DPR Kritik Vaksin Berbayar di Kimia Farma
Dia pun mengingatkan bahwa pemerintah telah diberikan kekuasaan dengan adanya UU nomor 2 tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
"Mengapa negara harus jualan vaksin pada rakyatnya. BUMN itu badan usaha milik negara yang artinya juga milik rakyat. Ini penjajahan pada rakyat sendiri di tengah derita pandemi. Harus dihentikan," pungkas Irwan.