BEM Nusantara: Setop Komersialisasi Vaksin Covid-19
Koordinator Pusat BEM Nusantara Dimas Prayoga menyorti adanya kebijakan penjualan vaksin Covid-19 yang dilakukan pihak BUMN.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Pusat BEM Nusantara Dimas Prayoga menyorti adanya kebijakan penjualan vaksin Covid-19 yang dilakukan pihak BUMN.
Ia menegaskan seharusnya vaksinasi Covid-19 tidak dijadikan ajang bisnis.
Terlebih selama ini mahasiswa dan seluruh masyarakat Indonesia terus mendorong mensukseskan program vaksinasi yang dilakukan pemerintah.
Tetapi justeru upaya tersebut tercederai dengan adanya penjualan vaksin Covid-19
“Hari ini pihak BUMN malah menjadikan vaksin sebagai komuditas bisnis,” ujar Koordinator Pusat BEM Nusantara Dimas Prayoga dalam keterangannya, Minggu (11/7/2021).
Menurut Dimas, mahasiswa telah berupaya untuk mengedukasi masyarakat untuk terus menaati protokol kesehatan.
Selain itu, Dimas dan teman-temanya juga memberikan edukasi tentang khasiat vaksin kepada kemasyarakat.
Adanya vaksin berbayar dikhawatirkan membuat masyarakat justru akan memilih untuk tidak mau terlibat.
Baca juga: PROJO: Hentikan Dagang Vaksin Covid-19
Padahal, Indonesia sedang gencar melakukan vaksin sebagaiamana arahan Presiden Joko Widodo agar bisa terbebas dari Virus Corona.
“Kami dari dari BEM Nusantara sudah bersusah payah untuk mengedukasi dan memberikan penyadaran kepada masyarakat agar mau melakukan vaksin dengan harapan Indonesia bisa pulih dari Covid-19,” katanya.
Menurut Dimas sikap BUMN mengecewakan para mahasiswa yang sudah membantu mensosialisasikan kebijakan pemerintah.
“Namun sikap dari BUMN hari ini sangat menciderai nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya.
Baca juga: Vaksin Berbayar di Kimia Farma Mulai Berlaku Hari Ini, Dinilai Tidak Etis hingga Memberatkan Rakyat
Karena itu, Dimas dan para mahasiswa menolak adanya komersialisasi vaksin.