Ketua DPD RI Minta Pemerintah Segera Atasi Kesulitan Pasien Dapat Pelayanan Kesehatan
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah segera mengatasi masalah pelayanan kesehatan akibat dampak Covid-19.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lonjakan kasus Covid-19 turut berimbas pada pasien penyakit lain.
Banyak pasien kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan akibat rumah sakit dipenuh penderita Corona.
Ketua DPD RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah segera mengatasi masalah ini.
Dia pun mengungkap seorang pasien yang kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan di Bandung beberapa waktu lalu.
Seorang warga meninggal dunia di taksi online karena tidak berhasil mendapat pelayanan dari rumah sakit akibat penuh.
Pasien wanita lanjut usia bernama Kokom itu diketahui mengalami sesak nafas.
“Ini menjadi ironi karena pasien harus menghembuskan nafas terakhir di taksi online karena kesulitan mencari rumah sakit yang mau memberikan perawatan. Saya pahami saat ini rumah sakit sedang kewalahan akibat banyaknya kasus Covid-19, tapi seharusnya peristiwa seperti ini tidak perlu terjadi,” kata LaNyalla, kepada wartawan, Senin (12/7/2021).
Baca juga: Update Corona Global 12 Juli 2021: Total Kematian Akibat Covid-19 di Seluruh Dunia 4.048.856 Jiwa
Sopir taksi online yang membawa Kokom berputar-putar Bandung, mengaku sempat terkendala penyekatan PPKM Darurat.
LaNyalla mengatakan, pemerintah perlu memberikan sosialisasi lebih masif mengenai kondisi darurat yang bisa melewati pos penyekatan.
“Baik kepada petugas, maupun kepada masyarakat, jika dalam keadaan darurat seperti saat membawa pasien bisa diperkenankan lewat, bahkan seharusnya petugas juga ikut membantu,” ujarnya.
Peristiwa lainnya juga terjadi di Depok, Jawa Barat. Seorang warga Depok berinisial AA (32) pengidap down syndrome, meninggal setelah kontak dengan keluarganya yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Ironisnya, korban tidak mendapatkan pelayanan dari Puskesmas selama sakit.
Baca juga: Retno Setyowati, Kades Cantik dan Termuda di Madiun Wafat Karena Terpapar Covid-19
Jenazah AA pun sempat telantar selama beberapa jam karena tidak ada petugas yang datang untuk mengurus pemulasaraan jenazah.
“Kejadian seperti ini menjadi pekerjaan rumah perangkat desa atau pamong lingkungan. Pengurus RT/RW harus aktif memantau warganya. Selain itu jika ada warga yang sakit, khususnya dengan gejala Covid, pengurus RT/RW perlu berkoordinasi cepat dengan Satgas Covid kelurahan agar warganya itu cepat mendapat penanganan,” kata LaNyalla.