Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Dijual, Vaksin Sinopharm Hibah Kini untuk Vaksinasi Difabel, Rencana Awal untuk Jemaah Haji

Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, saat ini 500 ribu dosis vaksin Covid-19 Sinopharm donasi dari Uni Emirat Arab masih digratiskan untuk difabel.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Tak Dijual, Vaksin Sinopharm Hibah Kini untuk Vaksinasi Difabel, Rencana Awal untuk Jemaah Haji
JOEL SAGET / AFP
Tak Dijua, Vaksin Sinopharm Hibah Kini untuk Vaksinasi Difabel, Rencana Awal untuk Jemaah Haji 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, saat ini 500 ribu dosis vaksin Covid-19 Sinopharm donasi dari Uni Emirat Arab masih digratiskan.

Pemerintah mealokasikan dosis tersebut untuk vaksinasi difabel.

Diawal rencana, vaksin Sinopharm donasi ini akan digunakan untuk vaksinasi jemaah haji Indonesia.

"Kami saat hati-hati kalau ingin memakainya. Setiap kali mau mengeluarkan kami meminta arahan bapak presiden. Pak presiden bilang jangan dikasih kemana-mana nanti mau disiapkan untuk haji," tutur menkes Budi dihadapan anggota komisi IX DPR saat rapat dengar pendapat, Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Moeldoko Sebut Vaksinasi Berbayar Juga Akan Tersedia di Bandara untuk Pemegang Paspor Asing

Baca juga: Target Menkes, Oktober Vaksinasi Capai 2,5 Juta dalam Sehari

Namun karena kegiatan haji tidak dibuka untuk warga dari luar Arab Saudi.

Sehingga, alokasi vaksin digunakan untuk difabel di zona merah.

Seorang staf medis menunjukkan dosis vaksin Sinopharm buatan China untuk memvaksinasi Menteri Kesehatan Serbia di institut virologi di Beograd pada 19 Januari 2021.
Seorang staf medis menunjukkan dosis vaksin Sinopharm buatan China untuk memvaksinasi Menteri Kesehatan Serbia di institut virologi di Beograd pada 19 Januari 2021. (Andrej ISAKOVIC / AFP)
Berita Rekomendasi

"Tapi karena sekarang hajinya tidak jadi oleh Bapak Presiden sudah diarahkan untuk difabel. Ini diberikan sebagai jatah pribadi bapak presiden ke difabel-difabel di zona merah," ungkap mantan wamen BUMN ini.

Hal itu ditegaskan Budi untuk menjawab tudingan bahwa pemerintah menggunakan vaksin Sinopharm hibah untuk vaksinasi COVID-19 berbayar.

"Saya ingin memastikan di sini bawa 500 ribu Sinopharm dan akan tambah lagi 250 ribu itu hibah pribadi dari Raja UEA ke bapak Presiden Jokowi tidak dijual oleh Bio Farma," ujar Budi.

Ia memaparkan, ratusan vaksin donasi itu disimpan oleh Kementerian Kesehatan.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (Sekretariat Presiden /capture video)

Sebelumnya sejumlah kritikan datang agar pemerintah mencabut aturan vaksin COVID-19 berbayar.

Pemerintah dianggap mengambil keuntungan dengan menjual vaksin COVID-19 yang didapatkan Indonesia dari donasi negara lain.

Kementerian Kesehatan sebelumnya menetapkan harga 879.140 bagi masyarakat yang ingin menerima vaksin lengkap merk Sinopharm.

Namun kini, PT Kimia Farma (Persero) Tbk telah memutuskan menunda penyelenggaraan vaksin COVID-19 berbayar hingga waktu yang belum ditentukan.

Vaksin COVID-19 gotong royong untuk individu atau perseorangan semula digelar mulai hari ini, Senin (12/7).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas