Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yankes Kolaps, Anggota Komisi IX : Alih Fungsi Sarana Publik dan Berdayakan Masyarakat Sipil 

Netty menyetujui dan mendorong penggunaan tempat-tempat publik semisal hotel, gedung olah raga, gedung pemerintahan bahkan gedung DPR-MPR 

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Yankes Kolaps, Anggota Komisi IX : Alih Fungsi Sarana Publik dan Berdayakan Masyarakat Sipil 
Istimewa
Netty Prasetiyani Aher 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - IDI menilai layanan (yankes) kesehatan sudah sampai pada taraf functional collapse akibat ekses pandemi yang semakin meluas. 

Terkait hal itu, anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mendorong pemerintah segera mengambil langkah darurat untuk mengantisipasi kolapsnya layanan kesehatan. 

"Layanan kesehatan kita sudah memasuki fase kritis dan tidak mampu lagi berfungsi optimal. Ruang rawat rumah sakit penuh, antrean pasien di IGD,  sementara pasien baru terus berdatangan. Belum lagi kelangkaan obat, oksigen dan alat kesehatan serta keterbatasan nakes.

Pemerintah harus segera ambil langkah darurat  untuk menyelamatkan rakyat dan sistem kesehatan kita," ujar Netty, kepada wartawan, Selasa (13/7/2021) .

Netty menyetujui dan mendorong penggunaan tempat-tempat publik semisal hotel, gedung olah raga, gedung pemerintahan bahkan gedung DPR-MPR  dialihfungsikan menjadi faskes darurat sebagai  solusi atas  penuhnya rumah sakit. 

Baca juga: Jelang Lebaran, Netty Prasetiyani Minta Pemerintah Antisipasi Kerumunan

"Jika dibutuhkan, jangan ragu-ragu  untuk alih fungsi sarana publik sebagai rumah sakit darurat," kata dia. 

Berita Rekomendasi

Dalam pemilihan tempat sebagai rumah sakit darurat, Netty mengatakan pemerintah harus memperhatikan aspek kesiapan infra strukturnya seperti ketersediaan ruang, ventilasi, sirkulasi udara, fasilitas, akomodasi dan sebagainya. 

"Gunakan sarana tersebut  sebagai tempat isolasi bagi  pasien  bergejala ringan dan OTG atau gunakan sebagai rumah sakit darurat bagi tempat yang memungkinkan. 

Segera lengkapi peralatan dan SDM yang diperlukan.  Rakyat ingin melihat langkah sigap dan tepat  pemerintah dalam mengatasi situasi darurat ini," ujarnya. 

Menurut Netty, rakyat perlu mendapat informasi tentang langkah konkret pemerintah dalam mengatasi situasi ini sebagai pembanding atas info kedaruratan yang mencekam. 

"Rakyat perlu mendengar info tentang telah dibukanya sekian rumah sakit darurat untuk mengimbangi  info rumah sakit penuh.

Rakyat perlu tahu tentang  daftar sejumlah tempat pengisian oksigen sebagai pengimbang info oksigen kosong, dan sebagainya. Jadi rakyat diajak untuk tenang dan tidak panik," jelasnya. 

Ketua Tim COVID-19 FPKS DPR RI ini juga  meminta pemerintah agar memberi solusi atas keterbatasan SDM nakes melalui kolaborasi dengan masyarakat sipil. 

"Ini situasi darurat nasional yang solusinya harus melibatkan semua elemen.  Pemerintah perlu merekrut relawan dari masyarakat sipil untuk membantu penanganan COVID-19," katanya. 

"Selama ini masyarakat sudah cukup membantu melalui gerakan pengumpulan donasi atau  gotong royong dalam penanganan kebutuhan korban pandemi. Pemerintah dapat meminta masyarakat sipil menjadi relawan kesehatan yang membantu nakes," imbuh Netty. 

Tentu saja, Netty menilai relawan kesehatan dapat diperbantukan mendampingi nakes setelah mendapat pelatihan cukup.

"Relawan kesehatan ini dapat diperbantukan untuk memantau pasien yang isolasi mandiri di rumah, misalnya," tandasnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas