Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Singgung soal Kesenjangan Vaksin di Sidang PBB: Kita Harus Buat Dunia Pulih dari Pandemi

Dalam Forum Tingkat Tinggi Dewan Ekonomi Sosial PBB (ECOSOC), Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung kesenjangan akses vaksin Covid-19.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Jokowi Singgung soal Kesenjangan Vaksin di Sidang PBB: Kita Harus Buat Dunia Pulih dari Pandemi
BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato pada Sidang Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, Selasa (13/7) 

TRIBUNNEWS.COM - Dalam Forum Tingkat Tinggi Dewan Ekonomi Sosial PBB (ECOSOC), Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung tentang kesenjangan akses vaksin Covid-19.

Jokowi berpendapat bahwa dunia harus segera pulih dari pandemi.

Untuk itu, vaksin adalah salah satu harapan untuk mengeluarkan semua orang dari krisis kesehatan.

Namun untuk mewujudkannya, perlu ada jaminan bahwa vaksin dapat diakses secara adil dan merata.

Baca juga: Catat! Ini Daftar 45 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta

Kenyataannya hingga kini Jokowi melihat kesenjangan akses vaksin masih sangatlah lebar.

"Kita harus membuat dunia untuk segera pulih dari pandemi, vaksin adalah harapan untuk mempercepat keluar dari krisis kesehatan."

"Akses yang adil dan merata terhadap vaksin harus dijamin, namun hingga saat ini kita melihat kesenjangan akses vaksin masih sangat lebar," kata Jokowi, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (14/7/2021).

Berita Rekomendasi

Oleh karena itu Indonesia mendorong agar kesetaraan akses vaksin bagi seluruh negara segera direalisasikan.

Baca juga: TNI AU Laksanakan Serbuan Vaksinasi Covid-19 di Bandara Halim Perdanakusuma

Termasuk melalui mekanisme berbagi dosis lewat COVAX Facility.

Agar akses vaksin bisa adil dan merata, maka diperlukan pemenuhan kebutuhan pendanaan vaksin multilateral, peningkatan produksi vaksin global termasuk melalui TRIPS Waiver.

Selain itu diperlukan juga penguatan global supply chain vaksin, termasuk menghilangkan hambatan ekspor dan hambatan bahan baku vaksin.

Serta peningkatan diversifikasi dan volume produksi vaksin termasuk di negara berkembang

Baca juga: Desak Pemerintah Batalkan Kebijakan Vaksinasi Berbayar, ICW Ungkap Potensi Penyelewengan

3,4 Juta Vaksin Covid-19 AstraZeneca Tiba di Indonesia

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, sebanyak 3,4 juta dosis vaksin AstraZeneca yang berasal dari COVAX Facility tiba di Indonesia, Selasa (13/7/2021) malam.

Kini total vaksin multilateral dari 8 pengiriman yang telah tiba di Indonesia sebesar 14.704.860 dosis.

"Dengan tibanya vaksin AstraZeneca sejumlah 3.476.400 dosis dari Covax Facility, Indonesia telah mengamankan vaksin sejumlah 137.611.540 dosis vaksin baik dalam bentuk bahan baku (bulk) maupun vaksin jadi," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Dia menambahkan dalam beberapa hari lagi, Indonesia juga akan menerima vaksin melalui skema dose-sharing, yaitu dari AS melalui jalur multilateral/COVAX Facility dan dari Jepang melalui jalur bilateral.

Baca juga: Adopsi Metode Negara Lain, BIN Gelar Vaksinasi Door to Door

Menlu Retno menyebut, tantangan yang dihadapi COVAX adalah pasokan vaksin, hal tersebut menyebabkan keterlambatan pengiriman vaksin COVAX, termasuk ke Indonesia.

“Ditengah semua tantangan tersebut, COVAX terus bekerja keras agar pasokan vaksin bagi semua negara, terutama negara berkembang dapat terus ditingkatkan," tegasnya.

Menlu Retno berharap pasokan vaksin akan lebih baik pada bulan September, Oktober, dan ke depannya.

Baca juga: Menkes Siap Terima Masukan atas Kontroversi Vaksin Covid-19 Berbayar

Pada kesempatan yang sama, perwakilan WHO, Dr Parienathan, mengatakan di tengah mewabahnya virus Covid-19 varian Delta, menjadi sangat penting bagi mereka yang belum divaksinasi maupun yang sudah divaksinasi untuk selalu mengikuti protokol kesehatan.

“Lebih penting lagi, untuk tetap di rumah sesering mungkin, jika bisa mengurangi pergerakan dengan tetap di rumah untuk beberapa minggu ke depan, kita dapat mengatasi penularan virus. Itu adalah hal terpenting yang bisa kita lakukan,” ujar Parienathan.

Kemudian, Perwakilan UNICEF Indonesia, Robert Gass, menyampaikan kedatangan vaksin ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia yaitu melindungi sebanyak mungkin masyarakat dalam waktu secepat mungkin.

Baca juga: Jokowi Minta Pelajar Jangan Takut Ikut Vaksinasi Covid-19

Indonesia telah memberikan vaksinasi kepada lebih 30 juta masyarakat termasuk guru, tenaga pendidik untuk mempersiapkan pembukaan sekolah.

Agar siswa bisa melakukan sekolah tatap muka ketika semua sudah siap.

"UNICEF juga senang sekali mendengar pemerintah Indonesia akan lebih agresif (memvaksinasi) menyasar masyarakat ekonomi tingkat bawah, lanjut usia, dan penyandang disabilitas untuk memastikan pemerataan vaksinasi Covid-19," ujarnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas