Masyarakat Tak Perlu Khawatir, Stok Beras Aman
Anggota Komisi IV DPR RI Charles Meikyansah optimistis ketersediaan beras nasional hingga akhir 2021 dalam kondisi aman dan bahkan mengalami surplus.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Charles Meikyansah optimistis ketersediaan beras nasional hingga akhir 2021 dalam kondisi aman dan bahkan mengalami surplus.
Dengan kondisi ini masyarakat diimbau tidak khawatir apalagi panik, meski pandemi Covid-19 masih melanda dan saat ini tengah diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
"Kami optimistis atas kerja Kementerian Pertanian (Kementan), yang bekerja sangat keras dalam kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini. Kita tidak akan kekurangan beras," kata Kapoksi Komisi IV Fraksi Partai NasDem itu dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/7/2021).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Ditjen Tanaman Pangan, terang Charles, neraca musim tanam (MT) II tahun 2021 menunjukkan surplus beras nasional pasa awal Juli sebesar 10,29 juta ton.
"Dengan produksi beras hingga akhir Desember yang ditargetkan mencapai 14,25 juta ton dan konsumsi rakyat Indonesia sebesar 14,91 juta ton, maka ketersedian beras nasional hingga akhir Desember 2021 kembali mengalami surplus, yakni sebesar 9,63 juta ton," ucap Charles.
Legislator Dapil Jawa Timur IV ini menambahkan, dengan kondisi ketersediaan beras nasional seperti itu tentu harga beras di pasaran juga relatif stabil.
Baca juga: Luhut: Mulai Besok atau Lusa, Pemerintah Bagikan Beras Untuk Masyarakat
“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, apalagi sampai panik di masa pandemi Covid-19 dan PPKM ini. Ketersediaan beras dalam kondisi aman dan harga pun cenderung stabil," jelasnya.
Kembali Charles mengapresiasi kinerja Kementan, termasuk juga Bulog di masa pandemi Covid-19 ini, yang terus memantau pendistribusian dan harga beras secara nasional di pasaran.
"Berkat jaringan distribusi yang sudah terbangun baik, harga beras tidak mengalami gejolak yang berarti," pungkas Ketua bidang Media dan Komunikasi Publik DPP Partai NasDem itu.