Viral, Vaksinasi di Karawang Diduga Tanpa Menekan Alat Suntik, Ini Penjelasan Bupati dan Vaksinator
Sebuah video yang menunjukan seorang warga sedang menjalani vaksinasi oleh petugas kesehatan di Karawang, Jawa Barat, mendadak viral.
Penulis: Adi Suhendi
"Namun sebaliknya, jika tidak terbukti bersalah, akan ada konsekuensi hukum dan kasusnya akan diserahkan kepada pihak kepolisian Karawang untuk ditindaklanjuti kebenarannya, karena harapan kami semua bisa terbuka dan terinformasikan informasi yang benar berdasarkan fakta sehingga tidak ada yang dirugikan," lanjut dia.
Ia berharap kepada semua pihak bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah menyebarkan sesuatu yang belum jelas kebenaranya.
Baca juga: Jokowi Minta Pelajar Jangan Takut Ikut Vaksinasi Covid-19
"Harapan kami, kita semua agar dapat lebih bijak dalam menggunakan sosial media. Agar tidak dengan mudah menyebarkan berita yang belum diketahui kebenarannya. Sehingga menimbulkan keresahan semua pihak yang belum tentu semuanya benar," ujarnya.
Ia mengajak masyarakat untuk tidak ragu menerima vaksin Covid-19.
"Semoga semuanya segera 'clear' dan lekas baik-baik saja. Kami berharap agar masyarakat untuk tidak ragu dan tetap semangat untuk menjalankan vaksin. Ayo kita semangat VAKSIN!," Dan kamipun akan bekerja lebih keras lagi untuk Karawang," tulisnya lagi.
Sementara, dilansir dari tribunjabar.id, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, pihaknya akan mengambil sampel darah warga yang divaksin tersebut.
Dalam video tersebut, Cellica mengungkapkan sebenarnya terdapat tiga orang perempuan yang merupakan pegawai ritel moderen bahan bangunan.
"Saya tidak ingin ada terbentuk opini apa pun. Kita mengambil sampel darah, untuk memastikan antibodinya sudah terbentuk atau belum, urusan prosesnnya kita serahkan kepada ahlinya. Tadi kita ambil sampel darah Ipeh dan Rima, sementara Tari masih dalam keadaan syok," katanya.
Ia mengimbau agar masyarakat untuk tidak menggulirkan opini-opini yang dinilainya melenceng.
"Setiap orang yang divaksin berhak bertanya kepada petugas medis," katanya.
Selain itu, Cellica juga menyerahkan kasus tersebut kepada penyelidikan Polres Karawang.
Sementara itu, vaksinator Puskesmas Wadas, Maola Nurulshinta (53) merasa yakin jika dirinya menyuntikkan vaksin sesuai dengan prosedur.
Maola mengaku, saat menyuntikan ia menggunakan tehnik menekan dengan bagian bawah telapak tangan.
"Saya tarik dagingnya, lalu suntik. Kemudian kita tekan dengan telapak tangan. Saya yakin sesuai dengan prosedur yang ditentukan, bukan satu atau dua orang saya suntik, saya sudah suntik ratusan orang beberapa hari terakhir," katanya
Saat ini Maola telah menyuntikkan vaksin ke lebih dari 8.000 orang.
"Bukan satu atau dua orang saya suntik, saya sudah suntik ratusan orang beberapa hari terakhir," ungkapnya. (Tribunnews.com/ tribunjabar.id/ kompas.com/ Cikwan Suwandi/ Farida Farhan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.