Krisis Kantong Jenazah Tim Pemulasaraan di Bandung Barat Bungkus Jenazah Covid Dengan Pastik Bening
Membeludaknya pasien covid-19 yang meninggal dunia di Kabupaten Bandung Barat menyebabkan terjadinya krisis
Editor: Hendra Gunawan
"Soalnya dalam menjalankan tugas, kami wajib dilengkapi alat pelindung diri, butuh sebanyak-banyaknya karena perlengkapan ini sangat dibutuhkan," katanya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) angkat bicara terkait adanya jenazah pasien Covid-19 yang dibungkus plastik bening di Desa Lembang, Kecamatan Lembang karena kehabisan stok kantong jenazah.
Seperti diketahui, pasien tersebut meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri, kemudian dilakukan pemulasaraan jenazah oleh Tim Disinfektan dan Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Lembang.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinas Kesehatan KBB, Wishnu Pramulo Adhi, mengatakan, jika ada kematian pasien di luar rumah sakit, maka pihak Satgas desa dan Puskesmas yang sudah dilatih pemulasaraan akan melaksanakan dan meminta peti serta kelengkapan lainnya ke rumah sakit terdekat.
"Saya kurang paham kenapa hal ini terjadi. Apa kematian tersebut diketahui satgas dan puskesmas atau tidak? Jika stok habis di Lembang, bisa ambil di rumah sakit lain," ujarnya saat dihubungi, Kamis (15/7/2021).
Menurutnya, semua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di wilayah KBB sudah menjadi tempat penyimpanan peti jenazah beserta kelengkapannya, seperti RSUD Cililin, Cikalongwetan, dan Lembang.
"Setahu saya beberapa bulan kemarin Dinkes KBB sudah menyediakan stok peti jenazah dan kelengkapan, baik plastik wrap dan kantung jenazah," katanya.
Sejauh ini pihaknya juga belum pernah menerima laporan adanya desa yang mengalami kehabisan stok kantong jenazah seperti yang terjadi di daerah Lembang.
"Selama ini semua Satgas desa koordinasi dengan puskesmas setempat," ucap Wishnu.
Ketua Tim Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Desa Lembang Ade Juhaeri mengatakan, setelah adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia lalu dibungkus plastik karena stok kantong jenazah habis, pihaknya berharap ada partisipasi dari semua pihak.
"Harapannya kepada semua pihak yang memiliki kewenangan untuk kerjasama menyiapkan kebutuhan apabila ada warga yang meninggal dunia terpapar Covid-19 saat sedang isoman," katanya.
Ade mengatakan, kebutuhan yang sifatnya darurat seperti peti jenazah dan kantong mayat bagi warga positif Covid-19 yang meninggal saat sedang isolasi mandiri bukan kewenangan pihak desa.
"Soal barang-barang tersebut kita tidak menyiapkan itu karena bukan kewenangan pihak desa," ucap Ade.
Tak cuma kantong jenazah, Ade mengatakan ia dan anggota tim pemulasaraan jenazah Covid-19 Desa Lembang juga membutuhkan lebih banyak Alat Pelindung Diri (APD). (Hilman Kamaludin)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Krisis Kantong Jenazah, Tim Pamulasaran Lembang Terpaksa Membungkus Mayat Pasien Covid Gunakan Ini