Polisi Harap Peran Serta Tokoh Masyarakat Larang Penggunaan Jalan Tikus Selama PPKM Darurat
Rudi menerangkan, Korlantas telah menyiapkan langkah-langkah mendukung kebijakan PPKM Darurat guna menekan mobilitas warga.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Rudy Antariksawan berharap tokoh masyarakat berperan serta dalam mengimbau warga agar jangan sampai menggunakan jalan tikus untuk mengakali penyekatan saat PPKM Darurat.
"Perlu potensi-potensi masyarakat ajak sama-sama RT, RW, tokoh masyarakat, potensi masyarakat, komunitas, benar-benar mengurangi pergerakan," kata Rudy dalam konferensi pers Pembatasan Aktivitas Masyarakat selama libur Idul Adha 1442 Hijriah bersama Satgas Covid-19 yang disiarkan secara virtual, Sabtu (17/7/2021) malam.
Sebab, disampaikan Rudy, masih banyak masyarakat yang menggunakan jalan tikus untuk menerobos penyekatan.
Baca juga: Pemerintah Berburu Obat Penanganan Covid-19 ke India, China maupun Swiss
Padahal, lanjutnya, penurunan mobilitas warga di jalur tol sudah signifikan.
"Untuk jalur tol sudah terjadi penurunan pergerakan, namun juga yang masih agak lumayan itu di pinggiran (jalur tikus)," ujar dia.
Rudi menerangkan, Korlantas telah menyiapkan langkah-langkah mendukung kebijakan PPKM Darurat guna menekan mobilitas warga.
Karena data menunjukkan mobilitas masyarakat berbanding lurus dengan peningkatan kasus aktif Covid-19.
Baca juga: Cara Pintar Isolasi Mandiri Saat Terpapar Covid-19 Bagi yang Bergejala Ringan dan Sedang
Sejak 3 Juli 2021, katanya, Korlantas telah melakukan penyekatan di sejumlah lokasi di wilayah Jawa hingga Bali.
Hanya sektor esensial, kritikal dan pergerakan orang yang dikecualikan (orang sakit, ibu hamil, dan meninggal dunia) yang boleh melintas posko penyekatan dengan persyaratan yang telah diatur dalam Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 15 Tahun 2021.
Upaya ini mampu menurunkan mobilitas masyarakat terutama di jalur tol.
Korlantas Polri mencatat data dari Jasamarga periode 3-16 Juli 2021, untuk kendaraan yang masuk ke Jakarta mengalami penurunan signifikan yakni sebesar 40 persen.
Baca juga: BREAKING NEWS: Positif Covid-19 Tambah 51.952 Kasus, Angka Kematian Masih di Atas 1.000
Begitu juga sebaliknya, kendaraan keluar Jakarta, juga turun 40 persen.
"Kalau di jalur tol kami laksanakan pemantauan, terus minta data-data ke Jasamarga, jalur tol sangat signifikan dari tanggal 3-16 Juli itu ada 1,9 juta kendaraan, lalu setelah dievaluasi 1,1 juta mengalami hampir 40 persen penurunan untuk yang masuk Jakarta. Yang keluar Jakarta juga alami penurunan signifikan sama hampir 40 persen," kata Rudi.