TRIBUNNEWS.COM - Pengukuran kadar oksigen bagi tubuh adalah hal yang penting dilakukan bagi pasien Covid-19.

Terutama pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Pengukuran kadar oksigen harus dilakukan secara berkala dengan menggunakan alat pulse oximeter.

Nantinya pengukuran kadar oksigen ini akan berguna untuk mengetahui kondisi saturasi oksigen.

Sehingga apabila saturasi rendah bisa segera dilakukan tindakan.

Baca juga: Cara Pakai Oximeter, Alat Ukur Saturasi Oksigen bagi Pasien Covid-19, Berikut Harganya

Meningkatkan Saturasi Oksigen

Cara sederhana yang bisa dilakukan pasien isoman di rumah adalah teknik proning.

Untuk melakukan teknik proning, seorang pasien harus dalam posisi berbaring tengkurap.

Hal ini berguna untuk membantu meningkatkan saturasi oksigen dalam tubuh.

Selama melakukan teknik proning, upayakan berada di ruangan dengan sirkulasi udara yg baik

Baca juga: Apa Itu Oximeter? Alat Ukur Saturasi Oksigen bagi Pasien Covid-19, Ini Harga dan Cara Menggunakannya

Berikut tips meningkatkan saturasi oksigen dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yang dikutip Tribunnews dari akun Twitter resmi @KemenkesRI, Senin (19/7/2021):

Posisi 1: Pasien harus berbaring di atas perut dalam waktu 30 menit. Gunakan alas dan bantal di bawah leher, pinggul, dan kaki.

Posisi 2: Pasien harus berbaring ke sisi kanan dalam waktu 30 menit. Gunakan alas dan bantal di bawah leher, pinggul dan dijepit ke kedua kaki.

Posisi 3: Pasien harus berbaring sambil duduk dalam waktu 30 menit. Gunakan penyangga bantal dengan posisi setengah duduk.

Apabila teknik tersebut sudah sering dilakukan, tapi masih belum bisa meningkatkan saturasi oksigen dalam tubuh.

Maka pasien harus segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Baca juga: Apa Itu Proning? Teknik yang Disebut Bisa Membantu Tingkatkan Saturasi Oksigen pada Pasien Covid-19

Level Saturasi Oksigen

Dalam pengukuran saturasi oksigen, terdapat level-level tertentu yang menunjukkan apakah dalam kondisi baik atau tidak.

Berikut level saturasi oksigen menurut Kemenkes:

Pasien dengan saturasi oksigen 95-100, berarti dalam kondisi baik.

Pasien dengan saturasi oksigen 93-93, berarti perlu berbaring untuk meningkatkan kadar oksigen.

Pasien dengan saturasi oksigen <92, berarti perlu ke rumah sakit untk mendapatkan perawatan dokter.

Pasien dengan saturasi oksigen <80, berarti perlu menggunakan ventilator.

Baca juga: Berapa Kadar Saturasi Oksigen yang Normal? Berikut Penjelasannya

Cara Pakai Oximeter

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Oximeter adalah sebuah benda yang berfungsi untuk mengukur saturasi oksigen atau atau kadar oksigen dalam darah.

Penggunaan Oximeter kerap ditempelkan di ujung jari dan sering dipakai untuk perawatan kritis, misalnya ruang gawat darurat atau rumah sakit.

Tujuan pemeriksaan menggunakan oximeter tak lain untuk memeriksa seberapa baik jantung memompa oksigen ke seluruh tubuh.

Baca juga: Jika Saturasi Oksigen di Atas 95 Persen, Tidak Sesak dan Tidak Komorbid, Lebih Baik Isolasi Mandiri

Dikutip dari england.nhs.uk, inilah cara menggunakan Oximeter:

- Cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan Oximeter

- Tempelkan Oximeter di jari. Penggunaan Oximeter tidak akan menyakitkan

- Pastikan Anda tidak memakai cat kuku atau kuku palsu pada jari yang akan ditempeli Oximeter

- Pastikan tangan dalam kondisi hangat. Kemudian istirahatkan tangan di dada selama lima menit

- Nyalakan oksimeter

Baca juga: 2 Cara Mengukur Saturasi Oksigen Pada Tubuh: Arterial Blood Gases dan Pulse Oximetry

- Kemudian pasang klip oksimeter ke jari telunjuk atau jari tengah

- Perhatikan angka pada oksimeter

- Ketika angka-angka pada oksimeter telah berhenti berubah, tulis angka tersebut dalam selembar kertas atau buku

- Pada angka dengan tulisan PR bpm merujuk pada seberapa cepat jantung berdetak

- Sementara pada angka dengan tulisan %SpO2 merujuk pada kadar saturasi oksigen dalam darah.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Sri Juliati)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona.