Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setelah Luhut, Kini Giliran Erick Thohir yang Sampaikan Maaf karena Tak Sempurna Tangani Pandemi

Menteri BUMN Erick Thohir memohon maaf kepada masyarakat karena merasa masih belum sempurna dalam menangani pandemi Covid-19.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Setelah Luhut, Kini Giliran Erick Thohir yang Sampaikan Maaf karena Tak Sempurna Tangani Pandemi
Tribunnews/Jeprima
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di ruang rapat Komisi VI DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2021). Pada kesempatan tersebut, Erick Thohir membahas mengenai pelaksanaan pembelian vaksin Covid-19. Selain itu Erick juga mengungkapkan tiga tantangan besar yang sedang dihadapi oleh perusahaan pelat merah di masa pandemi saat ini. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri BUMN Erick Thohir memohon maaf kepada masyarakat karena merasa masih belum sempurna dalam menangani pandemi Covid-19.

Permohonan maaf tersebut disampaikan Erick pada saat meresmikan RS Pertamina Jaya Ekstensi di Gedung Arafah di Asrama Haji Embarkasi Jakarta.

Menurut Erick pemerintah tidak mungkin bisa sukses melakukan program-programnya tanpa adanya peran aktif masyarakat.

Atas nama Kementerian BUMN, Erick kemudian meminta maaf jika dalam melaksanakan tugas tidak sempurna, terutama yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Pemerintah Perlu Menyiapkan Skema Alternatif Selain Penambahan PPKM Darurat

"Saya yakin, tidak mungkin kami pemerintah bisa sukses melakukan program-programnya tanpa peran aktif dari masyarakatnya. Dan tentu kami Kementerian BUMN dengan segenap kerendahan hati memohon maaf."

"Ketika penugasan-penugasan yang diberikan kepada kami tidak sempurna. Karena sempurna milik Allah SWT," kata Erick dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (20/7/2021).

Selain itu Erick juga meminta masyarakat agar bisa memberikan kepercayaannya.

Berita Rekomendasi

Bahwa ia akan terus berusaha sekeras-kerasnya untuk melayani masyarakat.

"Tapi percayalah, dengan segala kekuatan yang kita punya baik secara korporasi maupun juga yang dinamakan tadi layanan publik. Kita terus berusaha sekeras-kerasnya," sambungnya.

Baca juga: Momentum Idul Adha Diharapkan Jadi Tempat Berdoa Agar Segera Lepas dari Pandemi Covid-19

Luhut Minta Maaf Belum Optimal Tangani PPKM Darurat

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) sekaligus Koordinator PPKM Darurat Jawa Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengevaluasi penerapan PPKM Darurat yang berlangsung sejak 3 Juli 2021.

Menurut Luhut, PPKM Darurat ini telah menurunkan mobilitas dan aktivitas dalam 15 hari terakhir.

Hal itu dilihat dari hasil monitoring terhadap indikator Google Traffic, Facebook Mobility dan indeks cahaya malam.

"Telah ada berbagai kemajuan dalam hal penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat."

"Dan hasil monitoring kami terhadap indikator Google Traffic, Facebook Mobility dan indeks cahaya malam, telah terjadi penurunan yang cukup signifikan, terhadap penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Sabtu (17/7/2021).

Baca juga: Ini Arahan Jokowi kepada Kepala Daerah soal Penanganan Covid-19, Minta Tempat Isoman Terpusat

Ia menambahkan, hasil tersebut bisa memberikan harapan agar laju penularan Covid-19 akibat varian Delta bisa berkurang.

Namun, ia menjelaskan, dibutuhkan waktu sekitar 14 sampai 21 hari untuk bisa melihat penurunan penyebaran varian Delta.

Untuk itu, Luhut meminta masyarakat untuk konsisten dan patuh terhadap PPKM Darurat.

Luhut juga mengatakan, ia memahami penerapan PPKM Darurat ini berdampak besar bagi masyarakat kecil.

Pun dengan para pengusaha dan pemilik restoran yang juga kehilangan pendapatan akibat aturan yang membuat masyarakat dilarang makan ditempat.

Baca juga: Menteri Agama: 25 Asrama Haji Disiapkan untuk Penanganan Covid-19 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut  Binsar Pandjaitan dalam acara Kementerian Tenaga Kerja secara virtual, Selasa (13/7/2021)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut  Binsar Pandjaitan dalam acara Kementerian Tenaga Kerja secara virtual, Selasa (13/7/2021) (screenshot)

"Bukan pilihan mudah untuk memutuskan PPKM ini, di satu sisi kita harus menghentikan laju penularan varian Delta yang eksponensial agar para dokter, bidan, dan perawat bisa menyembuhkan para pasien Covid-19 yang jumlahnya sangat banyak."

"Namun dampak bagi ekonomi rakyat kecil juga cukup besar akibat penurunan mobilitas masyarakat."

"Bukan pilihan yang mudah juga untuk menyeimbangkan hal tersebut, tapi pemerintah memutuskan PPKM ini perlu diambil untuk menghentikan laju penularan vairan Delta," ungkap Luhut.

Untuk itu, Luhut meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia jika penerapan PPKM Darurat ini belum optimal.

Baca juga: Maruf Amin Minta Masyarakat Bersabar Hadapi Pandemi Covid-19: Sabar Tidak Berarti Kita Diam

Kendati demikian, Luhut memastikan pemerintah dan seluruh jajaran terkait akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menurunkan laju penularan virus corona varian Delta.

"Sebagai koordinator PPKM Jawa Bali, dari lubuk hati yang paling dalam saya minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, jika dalam penanganan PPKM Jawa Bali ini belum optimal."

"Saya bersama jajaran terkait akan terus bekerja keras agar penyebaran varian Delta bisa diturunkan," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Inza Maliana)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas