Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PPKM Darurat Diperpanjang 5 Hari, Pakar : Kejar 400 Ribu Testing dalam Sehari

PPKM Darurat sudah 2 pekan tapi kasus covid-19 belum menunjukkan penurunan signifikan.Ttesting setidaknynya sampai 400 ribu per hari.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in PPKM Darurat Diperpanjang 5 Hari, Pakar : Kejar 400 Ribu Testing dalam Sehari
Tribunnews/Irwan Rismawan
Warga melakukan tes PCR di GSI Lab Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (23/2/2021). Kredivo menggandeng Genomik Solidaritas Indonesia (GSI Lab), perluas tes PCR di Indonesia dengan alokasikan dana sebesar US$ 100.000 atau setara dengan lebih dari 2 ribu tes PCR yang bertujuan untuk mempercepat tracing dan testing secara cepat dan akurat sesuai dengan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tribunnews/Irwan Rismawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga mengingatkan, kasus aktif Covid-19 di Indonesia belum mengalami penurunan signifikan meski kebijakan PPKM Darurat telah berlangsung sekitar 2 pekan.

Pada hari pertama pelaksanaan PPKM Darurat jumlah testing yang dilakukan sebanyak 110.983 yang kemudian menemukan 27.913 kasus.

Dan pada Selasa (20/7/2021) angka kasus harian mencapai 38.825 kasus.

Baca juga: Pengusaha Minta Industri Manufaktur Dapat Beroperasi Saat PPKM Darurat

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 Imbas Pemerintah Naikkan Testing untuk Mitigasi Risiko

"Kalau kasus sudah turun atau belum maka bandingkan saja data pada 3 Juli. Dan hari ini 114.674 orang diperiksa. Jadi harusnya kasus hari ini adalah 114.674/110.983 × 27.913= 28.841, padahal hari ini 38.325," ujarnya dalam pesan tertulisnya, Selasa (20/7/2021).

Warga mengantre untuk mengambil uang bantuan sosial tunai atau BST di ATM Bank DKI, Jakarta, Selasa (20/7/2021). Pemprov DKI menyiapkan anggaran Rp 604 miliar untuk bantuan sosial tunai atau BST kepada 1 juta Kepala Keluarga (KK) penerima manfaat selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Nilai BST kali ini mencapai Rp 600.000 per KK dari hasil rapelan penyaluran tahap 5 dan 6 yang sempat tertunda pada Mei-Juni 2021 lalu. Tribunnews/Irwan Rismawan
Warga mengantre untuk mengambil uang bantuan sosial tunai atau BST di ATM Bank DKI, Jakarta, Selasa (20/7/2021). Pemprov DKI menyiapkan anggaran Rp 604 miliar untuk bantuan sosial tunai atau BST kepada 1 juta Kepala Keluarga (KK) penerima manfaat selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Nilai BST kali ini mencapai Rp 600.000 per KK dari hasil rapelan penyaluran tahap 5 dan 6 yang sempat tertunda pada Mei-Juni 2021 lalu. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Mantan direktur WHO Asia Tenggara ini menuturkan, masih ada waktu sekitar 5 hari ke depan agar memaksimalkan kebijakan PPKM darurat ini.

Satu diantaranya adalah meningkatkan testing setidaknynya sampai 400 ribu per hari sesuai rencana sebelumnya.

BERITA TERKAIT

"Juga harus memastikan telusur 15 orang dari setiap kasus seperti juga sdh direncanakan sebelumnya," tutur Prof Tjandra.

Baca juga: Ketua IDAI Minta Pemerintah Perbanyak Testing Covid-19 Terhadap Anak, 1 Kasus 30 Testing

Baca juga: Kemenkes Kejar Kapasitas Testing 400 Ribu Per Hari

Diharapkan, penerapan PPKM darurat ini berlaku sepenuhnya sesuai aturan sampai 25 Juli.

Juga sambil meningkatkan target vaksinasi 1 - 2 juta orang per hari seperti sudah pernah dicapai beberapa waktu lalu.

Prof Tjandra Yoga Aditama
Prof Tjandra Yoga Aditama (HO/TRIBUNNEWS)

"Masih akan berlaku sampai 25 Juli maka baik ditunggu saja angka-angka sampai beberapa hari mendatang," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan, dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 testing ditingkatkan menjadi 3 sampai 4 kali lipat.

Diungkapkannya, saat ini kapasitas testing harian di Indonesia sekitar 100 ribu kasus per hari, dengan target ini maka capaian testing per hari bisa mencapai 400 ribu kasus.

“Kita akan meningkatkan testing dan tracing kita, 3 sampai 4 kali lipat dari yang ada sekarang, seperti di negara-negara lain yang sedang naik tinggi kasusnya,” katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/7/2021).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas