Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tabung Oksigen Terbatas, Menkes Andalkan Impor Oxygen Concentrator sebagai Solusi

Oksigen medis biasanya hanya dibutuhkan 400 ton per hari, kini naik menjadi 2500 ton per hari.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
zoom-in Tabung Oksigen Terbatas, Menkes Andalkan Impor Oxygen Concentrator sebagai Solusi
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Shiri menangis saat mengantre oksigen, di Jalan Veteran, Kota Pontianak, Kalbar, Kamis 22 Juli 2021 siang WIB. Sang bunda yang membutuhkan oksigen meninggal dunia saat Shiri mengantre. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Lebaran juga membuat kebutuhan obat-obatan hingga oksigen medis meningkat.

Oksigen medis biasanya hanya dibutuhkan 400 ton per hari, kini naik menjadi 2500 ton per hari.

Sementara, kapasitas produksi dalam negeri hanya 1.700 ton per hari.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan, guna memenuhi kebutuhan oksigen medis tersebut salah satu upaya yang dilakukan adalah mengimpor oxygen concentrator.

"Kita ada gap sama seperti obat kenaikannya tinggi sekali. Pemerintah sudah lakukan yang paling mudah kita lakukan, yang paling mudah mengimpor oxygen concentrator," dalam keterangan pers virtual, Senin (26/7/2021).

Dengan adanya alat ini, maka kebutuhan oksigen medis bagi pasien isoman maupun di rumah sakit dapat terbantu.

Baca juga: Sinar Mas Bantu Pengadaan Oksigen ke Sejumlah Pemerintah Provinsi

Baca juga: Jokowi Apresiasi Rumah Oksigen dari KADIN dan GoTo untuk Penanganan Covid-19

Berita Rekomendasi

"Alat ini merupakan pabrik oksigen kecil yang bisa pasang di rumah atau diranjang rumah sakit, yang penting ada listrik. Setiap 1000 oxygen concentrator maka diharapkan memproduksi 20 ton oksigen," ungkapnya.

Indonesia juga telah membeli 20 ribu unit oxygen concentrator, yang nantinya akan distribusikan ke seluruh Rumah Sakit dan tempat isolasi agar orang yang membutuhkan oksigen bisa menghirup oksigen yang dihasilkan oleh oksigen konsentrator ini.

Baca juga: Subholding Gas Bersinergi Serahkan Bantuan 50 Tabung Oksigen ke RS UGM

"Jadi kita menghilangkan kebutuhan tabung yang besar-besar kita menghilangkan kebutuhan transportasi logistik yang juga susah," imbuh mantan wamen BUMN ini.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers virtual, Senin (26/7/2021).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers virtual, Senin (26/7/2021). (Tribunnews.com/ Rina Ayu)

Selain mengandalkan oxygen concentrator, strategi kedua agar mencukupi kebutuhan oksigen medis adalah menggunakan oksigen cair atau (liquid oxygen) untuk ruang ICU rumah sakit karena kebutuhannya tinggi per menitnya.

"Kekurangannya akan kita dapat dengan memanfaatkan extra capacity dari pabrik-pabrik oksigen yang ada di Indonesia maupun ekstra capacity dari pabrik industri lain yang memproduksi oksigen dari pabrik baja, pabrik smelter nikel. Sekali lagi mudah-mudahan oksigen ini bisa kita didistribusikan ke seluruh rumah sakit," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas