Dari Pintu Ke Pintu KSP Sebar Masker Guna Tingkatkan Prokes Masyarakat di Bekasi
Kantor Staf Presiden (KSP) terus menguatkan komitmen dalam penegakan protokol kesehatan di masyarakat dengan memberikan sumbangan ribuan masker untuk
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) terus menguatkan komitmen dalam penegakan protokol kesehatan di masyarakat dengan memberikan sumbangan ribuan masker untuk para warga di sekitar Kota dan Kabupaten Bekasi melalui program 'Dari Pintu ke Pintu'.
Program bagi-bagi masker secara gratis ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat dalam menggiatkan pemakaian masker dan pelaksanaan protokol kesehatan 5M di masyarakat.
Menurut Joanes Joko, selaku Tenaga Ahli Utama KSP, pemerintah telah berusaha semaksimal mungkin untuk memperkuat penanganan di sektor hilir dengan menambah pasokan obat dan oksigen medis dilapangkan, menambah fasilitas kesehatan untuk penanganan Covid-19 dan seterusnya.
Namun, ia menambahkan bahwa penanganan Covid-19 tidak akan efektif jika penanganan kesehatan di sektor hilir tidak didukung dengan penanganan kesehatan di sektor hulu.
Baca juga: Hindari Kerumunan, KSP dan Dunia Usaha Distribusikan Masker Medis dari Pintu ke Pintu
Salah satunya, masyarakat harus memperkuat protokol kesehatan 5M dan membantu proses percepatan vaksinasi.
"Sejumlah 24 ribu masker donasi ini memang terhitung tidak banyak. Namun ini adalah simbol, sedikit modal awal untuk menaikkan level kita. Bahwasanya, kita bukan sekedar disiplin prokes, tapi kita menjadi bagian yang mengarahkan masyarakat untuk menaati prokes," kata Joko dalam keterangannya, Kamis (29/7/2021).
Pendistribusian masker medis dengan model dari pintu ke pintu rumah warga ini dirancang oleh KSP agar dijadikan percontohan dalam penerapan protokol kesehatan khususnya di kawasan kampung padat penduduk.
Masyarakat diharapkan dapat memperoleh masker medis berkualitas tanpa harus keluar rumah dan menciptakan kerumunan.
"Gerakan ini harus diperkuat karena kita harus jujur kita sedang tidak baik-baik saja. Kita harus berjuang agar masyarakat tidak terpapar Covif-19 tapi di satu sisi masyarakat tidak boleh terkapar dalam urusan ekonomi," kata Joko.
"Oleh karenanya kita harus mengendalikan situasi pandemi ini," tambahnya.
Joko juga berpesan untuk tidak ragu dalam mengingatkan masyarakat yang tidak menggunakan masker.
Namun, ia juga menghimbau agar himbauan menggunakan masker menggunakan sarana komunikasi dan cara-cara yang baik.
Di Kecamatan Bantar Gebang setidaknya terdapat sejumlah 32,000 kepala keluarga yang tersebar di empat Kelurahan, yakni Kelurahan Bantargebang, Kelurahan Cikiwul, Kelurahan Ciketing Udik dan Kelurahan Sumur Batu.
Menurut informasi yang disampaikan oleh Camat Bantar Gebang, Warsim Suryana, setidaknya terdapat 75 warga yang saat ini sedang melakukan isoman.