Alasan Masyarakat Umum Belum Perlu Terima Vaksin Booster
Vaksinasi booster ini masih memprioritaskan tenaga kesehatan sebagai penerimanya ketimbang masyarakat.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -- Pemerintah telah memulai pemberian vaksin booster bagi tenaga kesehatan.
Total sekitar 1,47 juta nakes akan menerima vaksin booster dengan merk Moderna.
Vaksinasi booster ini masih memprioritaskan tenaga kesehatan sebagai penerimanya ketimbang masyarakat.
"Karena jelas sekali nakes garda terdepan dan paparan virusnya sangat tinggi sehingga risiko tertular juga sangat tinggi Oleh karena itu nakes perlu mendapatkan perlindungan tambahan," ujar vaksinolog sekaligus dokter spesialis penyakit dalan dr.Dirga Sakti Rambe ujarnya dalam dialog virtual, Kamis (29/7/2021).
Menurutnya terbatasnya vaksin yang dimiliki Indonesia sangat memerlukan pengaturan penerima vaksin yang tepat.
Pemerintah diharapkan fokus untuk memperluas cakupan vaksinasi.
Baca juga: Dinkes DKI Tegaskan Tak Ada Pemberian Vaksin Jenis Moderna Bagi Masyarakat Umum
"Agak percuma kalau kita 10 kali vaksinasi, tapi orang-orang sekitar belum. Kita lebih baik fokus memperluas cakupan vaksinasi ketimbang kita memberikan suntikan ketiga keempat pada orang-orang yang sama, karena kita tahu cakupan kita masih rendah sampai hari ini suntikan ketiga bagi yang bukan nakes tidak direkomendasikan," ungkapnya.
Sebelumnya Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito juga mengungkapkan, untuk masyarakat umum dosis dua kali vaksin sudah cukup untuk membentuk kekebalan individu.
Sehingga masyarakat diimbau untuk tidak melakukan penambahan dosis booster sendiri dan bahkan tanpa pengawasan tenaga kesehatan.
“Hal yang terpenting saat ini ialah persebaran vaksinasi yang merata dan berkeadilan secara nasional,” tegas Prof. Wiku pada keterangan persnya, Selasa (13/7/2021).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.