Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan Masyarakat Umum Belum Perlu Terima Vaksin Booster

Vaksinasi booster ini masih memprioritaskan tenaga kesehatan sebagai penerimanya ketimbang masyarakat.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Alasan Masyarakat Umum Belum Perlu Terima Vaksin Booster
Tribunnews/Herudin
Tenaga kesehatan dari TNI Angkatan Udara (AU) dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi melakukan vaksinasi Covid-19 di Mal Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (27/7/2021). Serbuan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan TNI AU bersama Pemerintah Kota Bekasi tersebut disambut antusias warga dan dilakukan untuk mempercepat herd immunity (kekebalan komunal) di Indonesia. Tribunnews/Herudin 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -- Pemerintah telah memulai pemberian vaksin booster bagi tenaga kesehatan.

Total sekitar 1,47 juta nakes akan menerima vaksin booster dengan merk Moderna.

Vaksinasi booster ini masih memprioritaskan tenaga kesehatan sebagai penerimanya ketimbang masyarakat.

"Karena jelas sekali nakes garda terdepan dan paparan virusnya sangat tinggi sehingga risiko tertular juga sangat tinggi Oleh karena itu nakes perlu mendapatkan perlindungan tambahan," ujar vaksinolog sekaligus dokter spesialis penyakit dalan dr.Dirga Sakti Rambe ujarnya dalam dialog virtual, Kamis (29/7/2021).

Menurutnya terbatasnya vaksin yang dimiliki Indonesia sangat memerlukan pengaturan penerima vaksin yang tepat.

Pemerintah diharapkan fokus untuk memperluas cakupan vaksinasi.

Baca juga: Dinkes DKI Tegaskan Tak Ada Pemberian Vaksin Jenis Moderna Bagi Masyarakat Umum

"Agak percuma kalau kita 10 kali vaksinasi, tapi orang-orang sekitar belum. Kita lebih baik fokus memperluas cakupan vaksinasi ketimbang kita memberikan suntikan ketiga keempat pada orang-orang yang sama, karena kita tahu cakupan kita masih rendah sampai hari ini suntikan ketiga bagi yang bukan nakes tidak direkomendasikan," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito juga mengungkapkan, untuk masyarakat umum dosis dua kali vaksin sudah cukup untuk membentuk kekebalan individu.

Sehingga masyarakat diimbau untuk tidak melakukan penambahan dosis booster sendiri dan bahkan tanpa pengawasan tenaga kesehatan.

“Hal yang terpenting saat ini ialah persebaran vaksinasi yang merata dan berkeadilan secara nasional,” tegas Prof. Wiku pada keterangan persnya, Selasa (13/7/2021).
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas