Mengenal Varian Delta Plus, Ini Gejala, Cara Mengobati dan Perbedaannya dengan Varian Delta
Inilah penjelasan mengenai varian Delta Plus Covid-19. Ini gejala yang ditimbulkan hingga cara mengobatinya.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
Ahli virologi terkemuka di India telah menyatakan bahwa infeksi Delta Plus telah menunjukkan gejala baik dari varian Delta induk maupun varian Beta mitra.
Gejala utama dari varian Delta Plus seperti yang tercantum adalah batuk, diare, demam, nyeri dada, sesak napas, sakit kepala, ruam kulit, perubahan warna jari tangan dan kaki.
Gejala seperti sakit perut, mual, dan kehilangan nafsu makan juga dikaitkan dengan varian Delta Plus.
Baca juga: Seberapa Bahayanya Varian Covid-19 Delta Plus? Ini yang Perlu Diketahui
Pengobatan Varian Delta Plus
Dikutip dari mpnrc.org, umumnya dokter menggunakan antibiotik untuk pengobatan varian Delta Plus.
Tetapi tidak ada informasi yang jelas tentang hal itu.
Satu-satunya cara untuk mencegahnya adalah dengan melakukan vaksinasi sesegera mungkin.
Disebutkan pula, tidak ada pengobatan yang bekerja melawan varian ini dan vaksin tidak sepenuhnya bisa memberantas varian ini.
Akan tetapi, kemungkinan sakit setelah divaksin sangat kecil.
Perbedaan Varian Delta dengan Delta Plus
Dikutip dari dnaindia.com, yang membuat varian Delta Plus menjadi perhatian global adalah bahwa varian tersebut menunjukkan mutasi yang diperoleh dari strain Delta, yang pertama kali ditemukan di India, dan strain Beta, yang ditemukan di Afrika Selatan.
Mutasi baru dari strain B.1.617.2 atau varian Delta, seperti yang disebutkan oleh WHO, telah ditemukan memiliki dua mutasi bergradasi L452R dan P871R.
Menurut Dr Raman R Gangakhedkar, mantan kepala ilmuwan epidemiologi dan penyakit menular di ICMR, kedua mutasi ini menambah efisiensi transmisi yang lebih tinggi sehingga varian dapat menyebar dengan cepat dari satu orang ke orang lain atau dapat masuk ke dalam sel jauh lebih efisien dibandingkan dengan strain lain yang ada.
Selanjutnya, varian Delta Plus, juga dikenal sebagai AY.1, telah memperoleh mutasi K417N dari varian Beta.
Varian Beta dikenal untuk mengurangi kemanjuran vaksin terhadapnya, dibandingkan dengan varian Alpha dan Delta.
Varian Delta Plus dilaporkan menyebar hampir 60 persen lebih cepat daripada varian Delta.
(Tribunnews.com/Yurika)