Laporan Fotografer Tribunnews.com, Herudin

Kata "Asgar" atau kepanjangan dari Asli Garut mungkin tidak asing di telinga masyarakat khususnya di Jakarta dan Jawa Barat. Kata itu biasa disematkan kepada tukang cukur atau pemangkas rambut yang berasal dari Garut Jawa Barat.

Pemangkas rambut dari Garut memang terkenal piawai menata rambut pria.

Sudah banyak tempat pangkas Asgar yang sederhana di Jakarta namun tidak kalah dengan tempat cukur kekinian atau biasa dikenal dengan barbershop.

Dengan keahlian yang tidak kalah dengan barbershop namun harga terjangkau untuk masyarakat.

Sigit dan Ade Asgar adalah salah satu pemangkas rambut Asgar yang sudah puluhan tahun menekuni profesinya.

Mereka memberikan jasa pangkas rambut di kios cukur di seberang Terminal Rawamangun, Jalan Perserikatan Rakyat, Jakarta Timur.

Saat tribunnews.com sambangi, Jumat (30/7/2021), Sigit dan Ade sibuk melayani pelanggan namun tetap ramah berbincang dengan awak tribunnews.com.

Mereka pun sudah menguasai model-model rambut pria terkini yang disukai anak muda. Berbagai model potongan gaya rambut terlihat pada poster yang terpampang pada dinding kios.

Permintaan model atau gaya rambut apapun dari pelanggannya, selalu bisa dipenuhi. Tawaran berbagai model potongan rambut sebenarnya bukan cerita baru. Tapi sekarang makin beragam.

Di tengah pandemi Covid-19 Sigit dan Ade juga menerapkan protokol kesehatan agar tidak menjadi sumber penyebaran.

Mulai selalu memakai masker dan menyediakan hand sanitizer, kios cukur mereka juga tidak lagi menggunakan handuk tetapi menggunakan tisu leher yang selalu diganti tiap pelanggan.

Mereka juga sudah divaksin Covid-19 dan mencetak besar-besar dan ditempel di kios mereka.

Penghasilan dari profesi pemangkas rambut meskipun tidak besar namun bisa mencukupi keluarga Sigit dan Ade yang berada di Bandung Jawa Barat.

Sejak adanya pandemi Covid-19 penghasilan mereka menurun drastis karena sebagian pelanggan takut untuk memangkas rambut di kios mereka.

Terlebih dengan pemberlakuan PPKM darurat pada 3 Juli hingga 20 Juli lalu memaksa mereka menutup total kios sehingga tidak ada penghasilan.

Namun dengan dilonggarkannya PPKM level 4 mereka dapat bernafas lega karena bisa membuka kios mereka.

"Alhamdulillah bisa ada penghasilan kembali, sedikit-sedikit ada orang yang datang cukur," ujar Ade. Di tengah himpitan pandemi Covid-19 yang memukul semua lapisan masyarakat Sigit dan Ade tetap optimis dan berusaha untuk memenuhi hidup keluarganya.

lihat foto lainnya klik di sini : Pangkas rambut asgar di tengah himpitan pandemi covid