Pemberian Bansos Lebih Punya Fungsi Dongkrak Popularitas Pemerintah, Ketimbang Daya Beli Masyarakat
Founder Synergy Policies, Dinna Prapto Raharja mengatakan terdapat 3 fungsi dari pemberian bantuan sosial ke masyarakat. Yakni fungsi sosial ekonomi,
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Founder Synergy Policies, Dinna Prapto Raharja mengatakan terdapat 3 fungsi dari pemberian bantuan sosial ke masyarakat. Yakni fungsi sosial ekonomi, ekonomi, dan fungsi sosial politik.
Namun menurutnya dari 3 fungsi tersebut, fungsi politik lebih dominan ketimbang lainnya. Pasalnya pemerintah saat ini dinilai lebih mencari popularitas, menunjukkan kehadiran pemerintah.
Hal ini ia sampaikan dalam diskusi daring Populi Center dan Smart FM Network bertajuk 'Polemik Pungli Bansos', Sabtu (31/7/2021).
"Saya perhatikan justru fungsi bansos lebih banyak didominasi oleh fungsi politik, lebih untuk mencari popularitas, atau menunjukkan bahwa 'ini loh di era saya, saya kasih bantuan sosial'," kata Dinna.
Dinna mengatakan fungsi bantuan sosial yang kerap disampaikan untuk menjaga daya beli masyarakat tak dapat terlihat secara utuh.
Baca juga: Cara Cairkan Bansos Tunai Rp 600 Ribu di Kantor Pos, Bawa KTP, Tolak Bila Ada Potongan
Ia pun mempertanyakan adakah kajian yang menjelaskan bahwa bantuan sosial sebesar Rp600 ribu tersebut benar - benar bisa mendongkrak daya beli masyarakat.
"Jadi yang di lihat bukan target grup nya, secara desain perspektifnya menurut saya udah nggak lengkap," ucapnya.
"Sering disebutkan fungsi bansos adalah menjaga daya beli. Tapi pernah nggak kita mendengar kajian dasarnya, apakah itu betul mendongkrak daya beli?," sambung dia.