BREAKING NEWS: Kasus Covid-19 di RI Hari Ini Bertambah 22.404, Sembuh 32.806, dan 1.568 Meninggal
Pemerintah kembali mengumumkan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia pada hari ini, Senin (2/8/2021).
Editor: Malvyandie Haryadi
Vaksin Sinovac Hanya Ampuh 6 Bulan?
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin angkat bicara mengenai kabar efektivitas vaksin atau periode tahannya vaksin hanya 6 bulan.
Menurut dia, periode ketahanan vaksin baru dapat diketahui setelah laporan uji klinis 3 rampung.
"Periode tahannya vaksin, baru akan bisa keluar secara formal sesudah selesainya final report uji klinis 3," katanya usai rapat terbatas dengan presiden Jokowi, Senin, (2/8/2021).
Baca juga: Ditutup Satu Bulan, Pengelola Pusat Perbelanjaan Berharap Dapat Beroperasi Mulai Besok
Hampir semua vaksin, kata Budi, laporan akhir uji klinis 3 nya keluar pada akhir tahun ini.
Oleh karenanya belum ada penjelasan resmi dan ilmiah mengenai periode lamanya keampuhan vaksin.
"Seingat saya yang pertama kali keluar itu vaksin Pfizer kemudian Astrazeneca. Jadi Pfizer dan Astrazeneca baru keluar final report uji klinis 3 nya di kuartal 4 tahun ini," katanya.
"Sinovac sepemahaman saya juga baru keluar di akhir tahun ini. (maka) diakhir tahun ini lah kita tahu (periode ketahanan vaksin," sambungnya.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Varian Covid-19, dari Alpha, Beta hingga Delta Plus, Mana yang Lebih Berbahaya?
Adapun data -data lain termasuk yang menyebutkan keampuhan vaksin hanya enam bulan itu merupakan data adhoc, tidak resmi atau tidak formal. Ia meminta media untuk tidak memberitakan kabar yang belum resmi, karena akan menimbulkan berbagai spekulasi.
"Terlalu banyak spekulasi akan membingungkan rakyat, sehingga saya minta temen-temen media untuk memastikan, kita menyebarkan berita-berita yang secara ilmiah, secara bukti ilmiahnya benar dan pasti, harus pasti," katanya.
Pemerintah kata Budi, baru akan merumuskan langkah penanganan mengenai periode ketahanan vaksin apabila laporan hasil uji klinik 3 keluar.