Di Singapura, Orang yang Alergi Vaksin mRNA Bisa Pilih Vaksin Sinovac untuk Dosis Lanjutan
orang yang menerima vaksin melalui cara seperti itu akan dianggap telah divaksinasi secara lengkap.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Menteri Senior untuk Kesehatan Negara Singapura Dr Janil Puthucheary mengatakan pada hari Senin kemarin warga yang mengalami reaksi alergi setelah menerima dosis pertama vaksin virus corona atau Covid-19 yang menggunakan platform messenger RNA (mRNA), diizinkan untuk memakai Sinovac untuk dosis selanjutnya.
Ia menegaskan orang yang menerima vaksin melalui cara seperti itu akan dianggap telah divaksinasi secara lengkap.
"Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura telah menetapkan program kesehatan masyarakat bagi orang-orang ini untuk divaksinasi di klinik rumah sakit umum untuk pemantauan lebih dekat, melihat adanya reaksi alergi yang mereka derita sebelumnya," kata Dr Puthucheary.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (2/8/2021), vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna yang disetujui untuk digunakan dalam program nasional negara itu merupakan merek vaksin asal Amerika Serikat (AS) yang menggunakan teknologi mRNA.
Baca juga: Pejabat WHO Telusuri Mengapa Varian Delta Jauh Lebih Menular Dibanding Virus Corona Sebelumnya
Platform ini mengajarkan sel untuk membuat protein yang memicu respons imun di dalam tubuh kita.
Pfizer dan Moderna tentu saja berbeda dengan vaksin Sinovac, yang dikenal sebagai CoronaVac.
Karena Sinovac menggunakan partikel virus corona yang tidak reaktif yang telah dimatikan untuk merangsang perlindungan antibodi tubuh.
Vaksin Sinovac saat ini diizinkan untuk diberikan di Singapura di bawah rute akses khusus, setelah disetujui penggunaan daruratnya oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga: Ibu Hamil Direkomendasikan Pakai Vaksin Covid-19 Sinovac, Pfizer, dan Moderna
Lalu bagaimana jika ada orang yang mengalami reaksi alergi terhadap dosis pertama vaksin mereka?
Dr Puthucheary mengatakan pada Senin malam bahwa mereka yang telah menerima satu dosis vaksin mRNA, namun secara medis tidak dapat menerima vaksin yang sama pada dosis kedua karena reaksi alergi, dapat memilih untuk menunggu vaksin non-mRNA.
Jika mereka yang mengalami alergi ini mau menerima vaksin Sinovac di bawah rute akses khusus, mereka dapat melakukannya melalui program khusus.
Program ini diinisiasi pada awal Juli lalu yang difokuskan pada mereka yang mengalami alergi pada dosis pertama, agar bisa divaksinasi di rumah sakit umum untuk pemantauan lebih dekat dari setiap efek samping yang dialaminya.
Hal ini sesuai pertimbangan terkait reaksi alergi yang terjadi sebelumnya dan kurangnya data tentang profil keamanan bagi mereka yang menerima vaksin Sinovac setelah satu dosis vaksin mRNA.
"Orang-orang ini akan menerima dua dosis vaksin Sinovac, jadi total tiga dosis," kata Depkes Singapura.
Perlu diketahui, pada 28 Juli lalu, lembaga ini telah menghubungi sekitar 5.000 orang yang mengalami reaksi alergi itu.
Dari jumlah tersebut, lebih dari 2.000 diantaranya telah menunjukkan minat mereka terkait program ini.