Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hilang Nafsu Makan Saat Positif Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan untuk Penuhi Nutrisi?

Hilangnya pengecap dan penciuman merupakan satu di antara beberapa gejala yang dialami pasien covid-19. Kondisi itu disebut anosmia. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Hilang Nafsu Makan Saat Positif Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan untuk Penuhi Nutrisi?
Freepik
Gejala virus corona: Kehilangan nafsu makan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hilangnya pengecap dan penciuman merupakan satu di antara beberapa gejala yang dialami pasien covid-19. Kondisi itu disebut anosmia. 

Pengecap dan penciuman menjadi faktor penting penyebab nafsu makan hilang. Sebab, ketika seseorang mengalami anosmia, lidah tidak bisa mengecap apa pun. 

Menurut dr Ugi Sugiri Sp EM, hal ini memang terjadi pada pasien Covid-19. Namun, nyatanya nafsu makan secara tidak langsung terdampak pada kegawatan itu sendiri. 

"Orang yang tidak nafsu makan, asupan berkurang. Termasuk minum dan lainnya. Kekurangan karbohidrat, cairan, gula sehingga ini akan memperberat untuk pasien covid itu sendiri," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Kamis (5/8/2021).

Baca juga: 8 Manfaat Minyak Kayu Putih: Terapi Sederhana Anosmia hingga Meredakan Batuk

Di sisi lain, nafsu makan yang hilang dapat menghambat proses pemulihan penderita Covid-19.

Tidak ada makanan yang masuk, maka penderita tidak mendapat asupan yang dibutuhkan tubuh.  Misalnya, energi, protein, vitamin dan mineral.

Berita Rekomendasi

Padahal zat-zat di atas sangat dibutuhkan dalam proses penyembuhan.

Apalagi jika virus SARS-CoV-2 sudah menginfeksi organ-organ lain seperti paru-paru. Maka kondisi ini akan memperberat pasien.

Apa yang harus dilakukan jika mengalaminya?

Dokter, filsuf, sekaligus Ahli Gizi Komunitas, Dr. dr. Tan Shot Yen, M Hum menjelaskan, cara terbaik untuk membantu meningkatkan nafsu makan, yakni mengandalkan yang masih bisa terasa, yaitu suhu.

“Makan sup hangat itu sangat menolong. Coba bikin sup labu. Caranya, labu parang atau butternut pumpkin dikukus lalu diblender bersama kuah ayam. Beri sedikit garam, lada, dan kayu manis,” tutur dr. Tan, seperti dikutip Kompas.com.

Ia melanjutkan, sup hangat dengan tekstur lembut akan membuat orang lebih mudah menelan, termasuk yang sakit tenggorok.

Selain sup hangat, dr. Tan menyarankan untuk mengonsumsi es mambo yang sehat.

“Sakit minum es? Enggak apa-apa. Yang penting orangnya enggak alergi dingin. Es mambo bisa dibuat dari bubur kacang hijau atau aneka potongan buah yang diberi santan,” ujarnya.

“Prinsipnya, asupan harus punya kalori dan masih berasal dari sumber makan yang sehat,” lanjut dr. Tan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas