Rekomendasi PERKI: Pasien Jantung Boleh Diberi Vaksin Berbasis mRNA Seperti Pfizer dan Moderna
Pasien penyakit jantung dan pembuluh darah dalam keadaan stabil dapat menggunakan vaksin berbasis mRNA yaitu Pfizer dan Moderna.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) menyatakan pasien penyakit jantung dan pembuluh darah dalam keadaan stabil dapat menggunakan vaksin berbasis mRNA yaitu Pfizer dan Moderna.
Hal itu tertuang dalam surat revisi rekomendasi vaksinasi Covid-19 PERKI pada individu dengan penyakit jantung dan pembuluh darah tertanggal 5 Agustus 2021.
"Setelah vaksinasi dengan vaksin berbasis mRNA tetap dilakukan pemantauan
kamungkinan kejadian ikutan paska imunisasi (KIPI) sesuai panduan dari
Kementerian Kesehatan RI dan Badan POM RI," tulis surat yang dikutip Tribunnews.com, Sabtu (7/8/2021).
Baca juga: Perlindungan Anak yang Kehilangan Orangtua Akibat Covid-19
Sebelumnya, ada beberapa laporan tentang kejadian miokarditis inflamasi/peradangan pada otot jantung) dan perikarditis (inflamasi/peradangan pada selaput jantung yang dikaitkan dengan penggunaan vaksin berbasis mRNA itu.
PERKI memaparkan, angka keadaqn miokarditis dan perikarditis yang dikaitkan dengan vaksin ini sangat jarang, dilaporkan sekitar 12,6 kasus per 1 juta orang vang divaksinasi.
Kemudian, angka kejadian miokarditis pada pasien Covid -19 sebesar 2,3 persen, lebih tinggi dibandingkan miokarditis yang dlikaitkan dengan vaksin berbasis mRNA (0,00126%).
Meskipun dilaporkan ada keterkaitan temporal, namun kaitan kausalitas antara kejadian miokarditis dan perikarditis dengan vaksinasi masih dalam investigasi.
Dengan gejala yang umumnya ringan dengan masa perawatan di rumah sakit yang singkat dan luaran klinis jangka pendek yang baik, maka manfaat dari vaksin jauh lebih tinggi dari risikonya.
Bila fasilitas kesehatan penyelengeara vaksinasi mendapatkan laporan adanya gejala yang dicurigai sebagai gejala miokarditis dan/atau perikarditis seperti nyeri dada, sesak napas, dan berdebar setelah vaksinasi, maka disarankan untuk melakukan perawatan bila fasitas yang memadai, atau merujuk ke faskes yang memiliki dokter spesialis jantung dan pembuluh darah den fasilitas pemeriksaan elektrokardiografi (EKG). biomarker jantung serta ekokardiografi.
Pada pasien yang mengalami perikarditis setelah vaksinasi dengan vaksin berbasis mRNA dosis pertama, dosis yang kedua dapat dlberikan setelah pasien dalam kondisi stabil dengan diskusi bersama antara tim klinis dan keluarga.
Pada pasien yang mengalami miokarditis setelah vaksinasi dengan vaksin berbasis mRNA dosis pertama, maka dosis yang kedua disarankan ditunda hingga data tambahan lanjutan terkait keamanan telah diperoleh.
Sehubungan dengan pemberian vaksin berbasis mRNA (Moderna) sebagai booster dosis ketiga untuk tenaga kesehatan di Indonesia, sampai saat Ini belum ada laporan tentang kejadian miokarditis dan/atau perikarditis yang dikaitkan dengan pemberian booster dosis ketiea dengan vaksin berbasis mRNA atupun setelah kombinasi antara dosis pertama vaksin berbasis "adenovirus (AstraZeneca) dengan dosis kedua vaksin berbasis mRNA (Pfizer), direkomendasikan untuk pemantauan KIPI sesuai panduan.