Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banyak yang Alami White Coat Hypertension, PP Perki Ubah Rekomendasi Tensi untuk Vaksin Covid-19

Banyak kasus masyarakat yang mengalami white coat hypertension ditemukan saat menjalani screening vaksinasi Covid-19.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Banyak yang Alami White Coat Hypertension, PP Perki Ubah Rekomendasi Tensi untuk Vaksin Covid-19
Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Ketua Umum PP Perki dr. Isman Firdaus 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak kasus masyarakat yang mengalami white coat hypertension ditemukan saat menjalani screening vaksinasi Covid-19.

Hal tersebut membuat Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP Perki) merevisi rekomendasi batasan tekanan darah atau tensi para calon penerima vaksin.

Tak sendiri, PP Perki telah menyepakati batasan tensi itu dengan sejumlah pihak. Termasuk diantaranya Kementerian Kesehatan, PAPDI, dan PERDOSSI.

"Jadi kita bersepakat tentang batasan tensi. Karena tensi ini kan sangat dipengaruhi tidak hanya dari penyakit tekanan darahnya itu sendiri, tapi kondisi psikis. Kadang-kadang ada namanya white coat hypertension," ujar dr. Isman, saat wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dan News Manager Tribun Network Rachmat Hidayat, Senin (9/8/2021).

Baca juga: Tahun Baru Hijriah, Menag: Perkuat Spirit Hijrah Dalam Hadapi Pandemi Covid-19

White coat hypertension sendiri adalah kondisi dimana tekanan darah menjadi lebih tinggi pada kondisi tertentu. Biasanya orang ini tekanan darahnya akan mengalami lonjakan tinggi kala bertemu dengan tenaga kesehatan, misalnya dokter atau perawat.

dr. Isman mengatakan kasus ini kerap ditemui pula saat screening vaksinasi Covid-19. Rekomendasi awal tekanan darah yang terkontrol seharusnya berada dibawah angka 140/80.

Berita Rekomendasi

"Jadi datang mau vaksin, tensinya melejit langsung. Padahal dirumah tensi 110 atau 120, eh pas ketemu yang mau vaksin jadi 190. Disuruh istirahat 30 menit tetap tidak turun-turun, pas disuruh pulang baru turun lagi. Jadi itu yang kita sebut namanya penyakit hipertensi karena takut sama dokter atau jarum suntik," jelas dia.

Baca juga: Update Covid-19: Kasus di DKI Berkurang, Jumlah Terkonfirmasi Corona Hari Ini di Bawah 1.000

Terkini, dr. Isman menyebutkan rekomendasi PP Perki memperbolehkan orang untuk vaksin dengan tekanan darah dibawah angka 180 alih-alih 140.

"Nah, namun bisa direkomendasikan untuk vaksin apabila dibawah 180 masih okelah, silakan divaksin. Kadang-kadang ada yang tensinya sampai 200. Itu tunggu 30 menit, biasanya nunggu aja, tarik nafas, santai, tensi bisa jadi 140 atau 120 lagi. Jadi kita punya toleransi dibawah 180," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas