Dokter Sebut Mutasi Virus Covid-19 Tidak Berbahaya Asal Kita Lakukan Hal Ini
Apa pun varian yang muncul, jika tetap berada di luar tubuh maka tidak akan menjadi masalah. Kita wajib lakukan hal ini.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi covid-19 belum berakhir, saat ini kita sedang kejar-kejaran dengan virus.
Hal ini dikatakan Dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi atau dokter paru, Dr dr Erlina Burhan M Sc Sp P(K),
Karena tidak semua orang bisa bekerja di rumah.
Namun di sisi lain virus Covid-19 masih berkembang.
Baca juga: Tiga Hal yang Sebabkan Varian Virus Dinyatakan Berbahaya
Baca juga: Apa Itu Virus Marburg? Berikut Gejala, Diagnosa, dan Pengobatannya
Mutasi masih terus berjalan sehingga meningkatkan terjadinya infeksi penularan.
Karena virus SARS-CoV-2 ini bermutasi, susunan materi genetik pun berubah.
Sehingga virus menjadi kuat dan dapat bertahan dari sistem kekebalan tubuh.
Menurut pemaparan dr Erlina, yang mendominasi di Indonesia saat ini adalah varian Delta.
Melalui Kementerian Kesehatan, varian ini banyak ditemukan lebih dari 15 provinsi di Indonesia.
Timbul pertanyaan apakah manusia kedepannya bisa berdampingan dengan virus Covid-19? Dr Erlina pun menyebut seharusnya bisa.
"Kedepannya virus akan tetap ada. Sekitar satu dan dua tahun lagi virus akan tetap ada," ungkapnya pada webinar secara virtual, Kamis (12/8/2021).
Baca juga: Warga Kalbar Curhat kepada Wakil Ketua DPR Soal Vaksinasi, Bansos Hingga Kelangkaan Oksigen
Baca juga: Penelitian: Vaksin Moderna Tunjukkan Hasil yang Lebih Baik daripada Pfizer untuk Lawan Varian Delta
Menurut dr Erlina, sebenarnya tidak mengapa virus terus bermutasi. Asal, virus tersebut tidak masuk ke dalam tubuh kita.
Apa pun varian yang muncul, jika tetap berada di luar tubuh maka tidak akan menjadi masalah.