Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar Kesehatan: Ada Penurunan Kasus Covid-19 Separuh dari Jumlah Tertinggi sejak PPKM Darurat

Pakar ilmu kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengemukakan, ada penurunan jumlah kasus Covid-19

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pakar Kesehatan: Ada Penurunan Kasus Covid-19 Separuh dari Jumlah Tertinggi sejak PPKM Darurat
HO/TRIBUNNEWS
Prof Tjandra Yoga Aditama 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pakar ilmu kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengemukakan, ada penurunan jumlah kasus Covid-19 setelah pemberlakukan PPKM selama 1 bulan ini.

"Jumlahnya sekitar separuhnya dari saat puncak kasus dalam waktu sekitar 1 bulan," ujarnya dalam pesan tertulis yang diterima, Senin (16/8/2021).

Ia memaparkan, saat PPKM darurat dimulai pada 3 Juli 2021, kasus hari itu 27.913 dan rata-rata 7 hari ada 23.270 kasus, serta kematian 493 orang dan rata-rata 7 hari 471 yang wafat.

"Sesudah PPKM maka puncak kasus terjadi pada 15 Juli dengan kasus hari itu 56.757 dan rata-rata 7 hari 44.145," jelasnya.

Sementara untuk puncak angka kematian sesudah PPKM terjadi pada 27 Juli 2021 dengan rata-rata 7 hari 1.519 yang wafat. 

Pada tanggal 14 Agustus kasus hari itu adalah 28.598 dengan rata-rata seminggu 27.704 kasus, serta kematian 1.270 orang dan rata-rata 7 hari 1.538 yang wafat.

Diharapnya, sajian data nasional yang ada dapat menjadi pertimbangan pemerintah yang malam hari ini akan kembali mengumumkan tentang kebijakan PPKM.

Baca juga: Jokowi: Tak Ada Yang Aman Dari Covid-19, Selama Masih Ada Yang Menderitanya

Berita Rekomendasi

Meski tidak bisa dibandingkan setara dengan India, pemerintah dapat berkaca pada perjalanan lockdown di India.

Setidaknya ada 5 tahapan yang dilakukan India sampai melakukan pelonggaran lockdown.

Senada dengan hal itu, Kementerian Kesehatan melaporkan secara nasional, terjadi penurunan kasus konfirmasi sebanyak 18% dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Meski demikian provinsi Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Aceh, Gorontalo, dan Bangka Belitung mencatatkan peningkatan kasus lebih dari 20% dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Penurunan kasus signifikan terutama terjadi di DKI Jakarta dan Jawa Barat yang sangat mempengaruhi tren penambahan kasus secara nasional.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid. mengatakan, testing rate dan positivity rate merupakan indikator yang tidak dapat dipisahkan.

"Positivity rate hanya dapat diinterpretasikan jika target tes yang menunjukkan bahwa surveilans adekuat mencapai target minimal 1 orang per 1000 penduduk per pekan," ujarnya dalam dialog virtual, Jumat (13/8/2021).

Secara nasional testing rate saat ini adalah 3.53 per 1000 penduduk per pekan dengan positivity rate mingguan sebesar 23.6% walau tren positivity rate terus menurun di awal Juli 30.1%, dan saat ini menurun hingga 22.5%.

Dia menjelaskan, beberapa provinsi yang menunjukkan penurunan kasus harian dimana terjadi penurunan yang signifikan jumlah kasus yang masuk rumah sakit.

Sekitar 90% kasus ada di masyarakat dan menjalani isolasi mandiri maupun isolasi terpusat sehingga diharapkan tidak ada kasus yang terlambat rujuk karena ketidaktahuan terkait tanda-tanda bahaya. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas