Kenali Empat Skala Fungsional Pasca-Covid 19
Menurut pemaparan dr Kevin Triangto Sp KFR, setidaknya ada empat tingkatan dan makin tinggi tingkatannya, maka semakin parah kondisi pasien
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini, masyarakat umumnya sering mendengar istilah Post Covid-19.
Menurut dr Kevin Triangto Sp KFR, seseorang dinyatakan Post Covid-19 jika sebelumnya pasien dinyatakan positif.
Kemudian setelah dilakukan tes medis hasilnya negatif.
Namun, pasien masih merasakan gejala Covid-19 hingga menganggu aktifitasnya.
Penelitian sendiri sudah membuat skala fungsional pasca Covid-19.
Menurut pemaparan dr Kevin, setidaknya ada empat tingkatan. Semakin tinggi tingkatannya, maka semakin parah kondisi pasien.
Misalnya ketika seseorang membutuhkan bantuan seseorang.
Semisal bertindak berjalan atau ke toilet tidak dapat bangun karena lutut terasa amat lelah.
Maka dapat dikatakan seseorang tersebut alami Post Covid-19 level 4.
Baca juga: TNI AL dan Yayasan Buddha Tzu Chi Gelar Vaksinasi Massal di Rorotan Jakarta Utara
Untuk level 3 adalah ketika pasien bisa melakukan hal sendiri. Namun tidak seperti biasanya.
Di rumah ia butuh bantuan orang. misalnya menyiapkan makanan.
"Dulu ngebuka tempat ambil roti, mengoleskan mentega bisa sendiri.
Kalau sekarang gak bisa sendiri. Akhirnya minta keluarga minta tolong dulu. Ini masuk level tiga," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan dikutip Rabu, (18/8/2021).
Di sisi lain, dr Kevin mengingatkan jika Covid-19 tidak lepas dengan masalah psikologi. covid hampir selalu bergejala psikologis. Karena hal ini dapat memengaruhi level Post Covid-19 seseorang.
"Jadi biasaya bisa duduk di depan laptop 4 jam, sekarang dua jam habis itu istirahat, makan lagi itu ada perubahan gaya hidup. Itu level 2," katanya lagi.
Tapi jika pasien misalnya bisa melakukan semua hal biasa saja, namun di tengah aktifitas ada rasa sesak dan bisa menahan, ia bisa dikatakan level 1.
"Kebanyakan post covid itu grade satu. Masih bisa, gak terganggu lambat laun menjadi cape. Itu karena gak dilatih," pungkasnya.