Per 18 Agustus, Keterisian BOR RS Covid-19 Secara Nasional Terus Turun hingga 44,05 Persen
Meski tidak ada Provinsi dengan indikator merah dan BOR yang tinggi, namun ada empat provinsi yang saat ini BOR RS rujukan masih diatas 60 persen.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Bidang Data Dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 dr. Dewi Nur Aisyah mengatakan bahwa terjadi perbaikan tingkat ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit (RS).
Menurut dr. Dewi, per 18 Agustus, BOR di rumah sakit rujukan Covid-19 secara nasional di angka 44,05 persen.
Bahkan, katanya, saat ini sudah tidak ada Provinsi yang BOR RS rujukan Covid-19 mencapai 80 persen ke atas.
Hal itu disampaikan dr. Dewi saat konferensi pers terkait "Covid-19 Dalam Angka: Perkembangan Kondisi Fasilitas Kesehatan Selama PPKM" melalui siaran kanal YouTube BNPB Indonesia, Rabu (18/8/2021).
“Update per tanggal 18 Agustus, tadi pagi jam 9 pagi, sudah tidak ada Provinsi yang BOR di atas 80 persen” kata dr. Dewi.
Baca juga: Epidemiolog: PPKM Harus Dipantau Ketat
Meski tidak ada Provinsi dengan indikator merah dan BOR yang tinggi, namun ada empat provinsi yang saat ini BOR RS rujukan masih diatas 60 persen.
Untuk itu, ia pun mengingatkan provinsi tersebut agar waspada dalam antisipasi kenaikan kasus yang menyebabkan BOR naik.
“Ini artinya hati-hati karena sudah di atas 60 persen, masih di bawah 80 persen. Jadi ada 4 provinsi itu ada Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah dan Kalimantan Selatan,” ucap dr. Dewi.