IDI: Banyak Rumah Sakit yang Tangani Covid-19 Belum Dibayar Pemerintah
Wakil Ketua Umum PB IDI Dr Slamet Budiarto mengungkapkan banyak rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 belum menerima pembayaran dari pemerintah
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PB IDI Dr Slamet Budiarto mengungkapkan banyak rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 belum menerima pembayaran dari pemerintah.
Bahkan, kata Slamet, ada rumah sakit belum mendapatkan pembayaran yang seharusnya dibayarkan sejak 2020.
"Sampai hari ini kan Rumah Sakit banyak yang belum dibayar, termasuk tahun 2020," ujar Slamet dalam webinar MNC Trijaya, Sabtu (21/8/2021).
Slamet mengatakan sebenarnya Presiden Joko Widodo telah berbaik hati dengan menganggarkan ratusan triliun untuk penanganan Covid-19.
Namun kebaikan Jokowi tersebut tidak diikuti oleh para pejabat di bawahnya. Sehingga masih banyak pembayaran rumah sakit yang menunggak.
Baca juga: Demer: Perlu Perhatian Ekstra Terkait Pembayaran Insentif Nakes Covid-19
"Presiden Jokowi sudah sangat baik sekali sudah menggelontorkan ratusan trilyun ya untuk penanganan Covid-19," ucap Slamet.
"Tapi sayangnya, seperti yang baru disampaikan oleh Pak Dedi, di bawah implementasinya itu tidak solid gitu loh. Masing-masing sendiri. Upaya Presiden Jokowi dengan amat baik, diterjemahkan di bawah tidak sesuai," tambah Slamet.
Padahal, menurut Slamet, dalam penanganan Covid-19 juga diperlukan upaya kuratif. Selain langkah preventif dan promotif.
Upaya kuratif tujuannya mencegah orang sakit menjadi meninggal atau cacat itu. Sehingga dibutuhkan kesiapan untuk perawatan pasien Covid-19, termasuk pembiayaan rumah sakit.
"SDM kesehatan harus cukup, obat-obatan, oksigen, alat kesehatan juga harus cukup. Bed harus cukup dan yang keempat pembiayaannya juga harus cukup," pungkas Slamet.
Menurutnya, pemerintah harus mampu mencegah meningkatnya angka kematian akibat Covid-19.