Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jumlah Kematian Akibat Covid-19 Indonesia Masih Lebih Tinggi dari Rata-rata Dunia

Meski kasus terkonfirmasi positif Covid-19 menurun, kasus kematian akibat Covid-19 di RI masih tetap tinggi.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
zoom-in Jumlah Kematian Akibat Covid-19 Indonesia Masih Lebih Tinggi dari Rata-rata Dunia
Warta Kota/Henry Lopulalan
Pasien terkonfirmasi Covid-19 bersiap menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, dengan menggunakan bus sekolah dan ambulans dari Puskesmas Menteng, Jalan Pegangsaan Barat, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2021). Sebanyak 40 orang pasien terkonfirmasi Covid-19 dari Kecamatan Menteng menjalani perawatan di Wisma Atlet. Warta Kota/Henry Lopulalan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Kasus kematian akibat Covid-19 masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah.

Meski kasus terkonfirmasi positif Covid-19 menurun, kasus kematian akibat Covid-19 masih tetap tinggi.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid Wiku Adisasmito mengatakan Kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia.

Baca juga: Lebih dari 40 Ribu Tempat Isolasi Terpusat Telah Dibangun di Luar Jawa-Bali

"Sayangnya kematian di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan di tingkat dunia. Persentase kematian di Indonesia saat ini sebesar 3,2 persen sedangkan di dunia sebesar 2,09 persen," katanya, Selasa, (24/8/2021).

Masih tingginya penambahan kematian tersebut menyebabkan total kematian di Indonesia menduduki peringkat kesembilan di dunia.

Baca juga: Update Corona 24 Agustus 2021: 35.082 Kasus Sembuh, Kasus Aktif Turun Jadi 273.750

Meskipun demikian kasus kesembuhan Covid-19 di Indonesia meningkat seiring dengan perbaikan treatmen di fasilitas kesehatan. Kasus kesembuhan di Indonesia lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia.

Berita Rekomendasi

"Jika dibandingkan dengan kasus di tingkat dunia maka persentase kesembuhan di Indonesia sedikit lebih tinggi dibandingkan dunia. Dimana indonesia sebesar 89,5 persen, sedangkan di dunia adalah 89,47 persen," katanya.

Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi yang juga merupakan penanggungjawab pelaksanaan PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta adanya intervensi langsung lapangan untuk menekan angka kematian akibat Covid-19.

Baca juga: Akses bpjsketenagakerjaan.go.id atau Kemnaker.go.id, Ini Cara Cek Penerima BSU Rp 1 Juta

Intervensi langsung perlu dilakukan mengingat masih tingginya angka kematian akibat Covid-19 di sejumlah kabupaten/kota.

"Terkait angka kematian yang masih tinggi di berapa wilayah ini, dalam arahannya presiden meminta secara khusus untuk segera dilakukan pengecekan dan intervensi di lapangan," kata Luhut dalam Konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Senin, (23/8/2021).

Untuk diketahui angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih berada di rata rata 1000 kasus per hari. Di dunia, Indonesia berada di peringkat 9 kasus kematian tertinggi dengan total 127.214 kasus.

Dikutip dari worldometers, tambahan kasus kematian di Indonesia pada hari ini (23/8/2021), tertinggi di dunia dengan 842 kasus.

Salah satu penyebab tingginya angka kematian kata Luhut, karena masih banyak warga positif Covid-19 yang enggan untuk melakukan isolasi terpusat.

Akibatnya ketika terjadi perburukan kondisi, telat mendapatkan pelayanan kesehatan.

"Untuk itu lagi lagi pemerintah terus menghimbau dan mengajak masyarakat untuk kasus konfirmasi positif Covid-19 agar dapat segera masuk kedalam pusat-pusat isolasi yang telah disiapkan pemerintah dan dijamin juga obat-obatan tenaga kesehatan dan makanan," katanya.

Luhut mengingatkan bahwa positif Covid-19 bukanlah aib yang harus ditutupi. Perlu adanya pencegahan sedini mungkin perburukan kondisi pasien Covid-19.

"Mari cegah sedini mungkin supaya kita tentunya bisa saling menjaga dan terhindar dari pandemi ini," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas