Indonesia Jadi Negara ke-70 Terbitkan Izin Penggunaan Vaksin Sputnik-V Asal Rusia
Vaksin Sputnik V merupakan vaksin dengan platform vektor adenoviral manusia yang telah terbukti dan berhasil digunakan di lebih dari 50 negara.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan POM resmi menerbitkan Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Covid-19 Sputnik-V asal Rusia pada Selasa 24 Agustus 2021.
Hal itu membuat Indonesia menjadi negara ke-70 yang mengesahkan penggunaan vaksin Covid-19 Sputnik-V.
“Indonesia adalah salah satu negara terpadat di Asia dan dimasukkannya Sputnik V dalam portofolio vaksin nasional akan memungkinkan penggunaan salah satu vaksin teraman dan paling efektif di dunia," ujar CEO Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) Kirill Dmitriev berdasarkan keterangan resmi yang diterima Tribunnews.com, Kamis (26/8/2021).
Baca juga: Studi: Risiko Miokarditis Sedikit Meningkat Karena Vaksin, Tapi Lebih Banyak Karena Covid-19
Baca juga: Pfizer Minta Persetujuan Vaksin Booster, WHO Tegaskan Dosis Pertama Harus Jadi Prioritas
Ia memaparkan, vaksin Sputnik V merupakan vaksin dengan platform vektor adenoviral manusia yang telah terbukti dan berhasil digunakan di lebih dari 50 negara.
"Persetujuan di Indonesia didasarkan pada hasil penilaian vaksin yang komprehensif dan akan memberikan kontribusi penting dalam perjuangan negara melawan pandemi," lanjut dia.
Data global menunjukan, telah lebih 4 miliar orang menggunakan vaksin jenis ini.
Artinya sudah lebih dari setengah populasi global.
Vaksin buatan Rusia ini menempati urutan kedua di antara vaksin virus corona yang ada secara global.
Efek Samping Ringan dan Efikasi 91,6 Persen
Berdasarkan hasil kajian terkait dengan keamanannya yang dilaporkan Badan POM, efek samping dari penggunaan Vaksin Sputnik-V merupakan efek samping dengan tingkat keparahan ringan atau sedang.
Hasil ini dilaporkan pada uji klinik Vaksin Sputnik-V dan uji klinik vaksin lainnya dari teknologi platform yang sama.
Efek samping paling umum yang dirasakan adalah gejala menyerupai flu (a flu-like syndrome), yang ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi (arthralgia), nyeri otot (myalgia), badan lemas (asthenia), ketidaknyamanan, sakit kepala, hipertermia, atau reaksi lokal pada lokasi injeksi.
Sementara untuk efikasinya, data uji klinik fase 3 menunjukkan Vaksin Covid-19 Sputnik-V memberikan efikasi sebesar 91,6% (dengan rentang confidence interval 85,6% - 95,2%).