Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Vaksinasi Booster Rencananya Akan Dimulai Awal 2022, Kemenkes Ungkap 4 Pertimbangannya

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan empat pertimbangan terkait rencana pelaksanaan vaksinasi booster

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
zoom-in Vaksinasi Booster Rencananya Akan Dimulai Awal 2022, Kemenkes Ungkap 4 Pertimbangannya
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Ilustrasi Vaksin Booster | Suasana pemberian vaksin Covid-19 oleh Nakes kepada warga di perumahan Aquila Vailley, Ciseeng, Jawa Barat, Sabtu(28/8/2021). 500 vaksin Sinovac tahap pertama di berikan kepada warga masyarakat umum yang tinggal dikawasan tersebut. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

Menkes Ungkap Rencana Vaksin Booster Berbayar Mulai 2022

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah berencana melakukan vaksinasi booster berbayar untuk masyarakat mulai tahun depan.

Adapun rencana itu masih mempertimbangkan ketersediaan vaksin Covid-19.

Hal itu disampaikan Budi dalam rapat dengar pendapat bersama komisi IX DPR RI, Rabu (25/8/2021).

"Rencananya pemerintah akan melakukan suntik ketiga, kalau kita semakin cepat, kita harapkan mungkin di Januari sudah bisa selesai semua (dosis satu dan dua). Di awal tahun depan kita sudah mulai melakukan suntik ketiga," ujar mantan wakil menteri BUMN ini.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional secara virtual, Senin (23/8/2021).
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional secara virtual, Senin (23/8/2021). (tangkap layar)

Baca juga: Pfizer Minta Persetujuan Vaksin Booster, WHO Tegaskan Dosis Pertama Harus Jadi Prioritas

Ia melanjutkan dalam diskusi bersama Presiden Jokowi, vaksin booster untuk masyarakat yang masuk dalam kategori PBI atau penerima bantuan iuran gratis.

"Diskusi juga dengan bapak presiden sudah diputuskan oleh beliau, bahwa yang ke depan yang akan dibayari negara kemungkin besar hanya PBI saja," ungkap Budi.

Berita Rekomendasi

Sementara, masyarakat lain masuk kategori skema umum. Artinya mereka harus membayar vaksin booster.

"Yang lainnya kalau toh biayanya juga tidak terlalu mahal. Bisa beli langsung untuk diri sendiri atau juga bisa melalui mekanisme BPJS," ungkapnya.

Baca juga: IDI Berharap Ada Skenario Vaksin Booster untuk Masyarakat Tahun Depan

Terkait harga, Budi memperkirakan harga per satu kali suntikan vaksin berkisar 7 atau 8 dollar.

"Atau sekitar enggak sampai 100 ribu atau sekitar 100 ribuan itu bisa langsung dilakukan oleh yang bersangkutan," terang dia.

Nantinya sistem vaksinasi booster berbayar untuk masyarakat umum ini akan dilakukan secara terbuka.

Sehingga masyarakat dapat bebas memilih jenis vaksin yang akan digunakan sebagai dosis ketiga.

"Kita akan juga buka, secara terbuka vaksin-vaksin yang masuk sehingga rakyat yang ingin mendapatkan booster bisa memilih, yang memiliki uang mau menyuntik 100 ribu atau 150 ribu bisa memilih. Sedangkan yang memang PBI kita bisa lakukan subsidinya lewat BPJS," jelas Budi.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas