Di Amerika, 17 Persen Ibu Hamil dengan Gejala Parah Covid-19 Dirawat di Rumah Sakit
erempuan hamil yang terinfeksi virus corona di Amerika 17 persen diantaranya memerlukan tindakan rawat inap.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Perempuan hamil yang terinfeksi virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat (AS) menghadapi peningkatan risiko yang mengancam jiwa, dengan sekitar 17 persen diantaranya memerlukan tindakan rawat inap.
Sementara itu, hanya sedikit perempuan hamil yang mengalami reaksi parah saat mendapatkan vaksinasi.
Ini menurut laporan data 18 bulan terakhir yang dikutip oleh Kepala Penasehat Medis Presiden AS Joe Biden, Anthony Fauci.
Baca juga: Lesti Kejora Diisukan Hamil di Luar Nikah, Begini Respons Orang-orang Terdekat
Baca juga: Ibu Hamil Baru Bisa Vaksin Saat Usia Kandungan 12 Minggu hingga 33 Minggu, Ini Alasannya
"Jika melihat jumlah kasus ibu hamil dengan Covid -19 dari Januari 2020 hingga Agustus 2021, ada sekitar 110.000 kasus, sekitar 19.000 rawat inap dan 131 mengalami kematian," jelas Fauci kepada wartawan.
Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (1/9/2021), angka ini berbeda dengan data dari 35.000 perempuan hamil penerima vaksin yang berpartisipasi dalam pemeriksaan kesehatan harian dengan sistem V-safe berbasis ponsel.
Kendati demikian, meskipun ada reaksi yang ditimbulkan oleh vaksin pada ibu hamil, hanya sedikit yang mengalami reaksi parah.
"Tidak ada sinyal keamanan yang jelas diantara ibu hamil yang menerima vaksin Pfizer atau Moderna dua kali," kata Fauci.
Ia pun melihat beberapa aspek untuk menjadi perbandingannya.
Mulai dari respons imun untuk perempuan hamil dan menyusui, hingga manfaat vaksin termasuk antibodi kuat dan respons sel T yang melindungi terhadap sejumlah varian Covid-19.
"Ini melindungi bayi yang baru lahir melalui antibodi yang diteruskan untuk bayi melalui ASI," kata Fauci.
Data yang ditunjukkan Fauci menunjukkan 109.773 perempuan hamil tertular Covid-19 pada 22 Januari 2020 hingga 23 Agustus 2021, di mana 18.639 (17 persen) diantaranya dirawat di rumah sakit.
Data perbandingan di laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menunjukkan tingkat rawat inap untuk semua orang berusia 18 hingga 49 tahun mencapai sekitar 6 persen.