Sempat Naik 30 Kali Lipat, Kudus Sukses Tekan Kasus Covid-19, Jogo Tonggo hingga 3T Triknya
Jumlah kasus positif di kota ini melonjak hingga 30 kali lipat dalam waktu sepekan. Kini kasusnya landai.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Beberapa waktu lalu, lonjakan kasus Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah, menyedot perhatian publik.
Dari data Satgas Penanganan Covid-19, jumlah kasus positif di kota ini melonjak hingga 30 kali lipat dalam waktu sepekan.
“Sekarang situasi kasus Covid-19 di Kudus sudah sangat landai, dengan penerapan PPKM Level 2,” ungkap Bupati Kabupaten Kudus, H.M Hartopo dalam dialog virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN bertajuk ‘Dialog Semangat Selasa’, Selasa (31/08/2021).
Baca juga: Kini Berada di Level 2, Kudus Sempat Alami Lonjakan Kasus Covid-19 karena Hal Ini
Baca juga: Keluar dari Zona Merah, Bed Occupancy Rate Kabupaten Kudus Turun dari 96 Persen jadi 15 Persen
Hartopo mengakui jika lonjakan kasus pada pertengahan Juni 2021 lalu dipicu oleh mobilitas masyarakat yang tinggi dalam rangka menjalankan tradisi hari raya.
Beberapa kunci pengendalian yang dapat dipelajari antara lain adalah penguatan testing, tracing, treatment (3T), termasuk penyediaan isolasi terpusat di kabupaten dan desa agar tidak terjadi klaster keluarga.
Kudus juga mengaktifkan sistem kolaborasi jogo tonggo (menjaga tetangga) dengan melibatkan relawan, pokdarwis, karang taruna,
“Dalam jogo tonggo, yang sehat membantu yang sakit, yang kaya membantu yang miskin. Selain itu, kami selalu melakukan update data mulai dari zonasi terkecil, yaitu dari tingkat RT. Dengan demikian, kami bisa saling memantau dan bila ada masalah segera tertangani,” tambah Hartopo.
Upaya lain adalah mempercepat vaksinasi dengan bersinergi bersama pihak swasta, aparat, dan masyarakat.
Saat ini, cakupan vaksinasi di Kudus adalah 24% untuk dosis 1 dan 20% untuk dosis lengkap.
Kini, tren positif mewarnai penanganan pandemi di tanah air, perkembangan kasus Covid-19 yang masih fluktuatif tetap menuntut kewaspadaan. Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa terkait dinamisnya pergerakan wabah virus asal Wuhan Tiongkok ini.