Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WHO Memonitor Varian Baru COVID-19, Mu, yang Sempat Terdeteksi di 39 Negara

WHO umumkan varian baru COVID-19, 'Mu', terdeteksi di 39 negara.Penelitian mengenai virus ini masih perlu banyak uji cob laboratorium.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
zoom-in WHO Memonitor Varian Baru COVID-19, Mu, yang Sempat Terdeteksi di 39 Negara
AFP
Staf medis merawat seorang pasien Covid-19 di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, Provinsi Hubei, pada 16 Februari 2020. China mendesak WHO menyelidiki Laboratorium Fort Detrick dan Universitas North Carolina untuk mencari asal-usul virus Corona. 

TRIBUNNEWS.COM - WHO memantau perkembangan kemungkinan munculnya virus COVID-19 varian baru sejak Senin (30/8/2021).

Organisasi kesehatan dunia tersebut mengumumkan varian baru COVID-19 yang bernama Varian Mu.

Dikutip dari theguardian.com, Varian Mu juga dikenal sebagai B.1.621, ditambahkan ke daftar pantauan WHO setelah terdeteksi di 39 negara.

Virus ini ditemukan memiliki sekelompok mutasi yang membuatnya kurang rentan terhadap vaksin yang diterima kebanyakan orang.

Hal ini disampaikan oleh WHO pada Rabu (1/9/2021).

Menurut berita mingguan WHO, varian tersebut menunjukkan kerentanan terhadap vaksin COVID-19 seperti yang digunakan pada Varian Beta.

Baca juga: Pangdam Jaya Tinjau Sentra Vaksinasi Gamer untuk Generasi Muda di Tangsel

Baca juga: WHO Peringatkan Varian Mu, Tapi Dari Mana Varian Baru Ini Berasal?

Pekerja sebuah laboratorium mengenakan APD menangani pengujian Covid-19 di fasilitas pengujian di Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada 4 Agustus 2021.
Pekerja sebuah laboratorium mengenakan APD menangani pengujian Covid-19 di fasilitas pengujian di Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada 4 Agustus 2021. (AFP)

Penelitian Masih Berlanjut

Berita Rekomendasi

Penemuan varian baru ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Varian Mu diindikasi pada awal Januari 2021 di Kolombia, Amerika Serikat.

Ada beberapa laporan kasus mengenai varian baru ini yang mulai menyebar ke berbagai wilayah di dunia.

Di luar daerah Amerika Selatan, kasus ini meliputi wilayah Inggris, Eropa, Amerika Serikat, dan Hong Kong.

Kasus ini dapat naik di sejumlah wilayah Kolombia dan Ekuador sebanyak 39% dan 13%.

Para ilmuwan dan tenaga kesehatan masyarakat ingin mengetahui apakah varian ini lebih menular dari varian COVID-19 sebelumnya yaitu varian Delta.

Banyak yang ingin mengetahui apakah varian Mu ini dapat menyebabkan penyakit baru.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas