BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 6 September 2021: Tambah 4.413 Kasus, Total 4.133.433 Positif
Berikut data terbaru kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia, Senin (6/9/2021).
Penulis: Nuryanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Berikut data terbaru kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia, Senin (6/9/2021).
Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 pukul 17.03 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 4.413 pasien.
Total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia hari ini yakni 4.133.433 pasien.
Adapun jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia yakni 146.271 positif.
Lalu, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 13.049 orang.
Total pasien yang sembuh pada hari ini menjadi 3.850.689 di seluruh Indonesia.
Kemudian, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir sebanyak 612 orang.
Total ada 136.473 orang yang dinyatakan meninggal dunia hingga hari ini.
Baca juga: Negara Kaya Kelebihan 1,2 Miliar Dosis Vaksin Covid-19, saat Negara Miskin Berjuang Dapat Pasokan
Data Kasus Corona Kemarin
Berdasarkan data pada Minggu (5/9/2021), pasien positif bertambah 5.403 orang.
Total kasus positif Covid-19 sebanyak 4.129.020 pasien.
Selanjutnya, total pasien yang sembuh, yakni 3.837.640 orang.
Ada penambahan pasien sembuh sebanyak 10.191 orang.
Sementara itu, total sebanyak 135.861 orang meninggal dunia, dengan penambahan 392 orang.
Baca juga: Varian Baru Covid-19 Bernama mu, Seberapa Menular? Simak Fakta-faktanya
Alat Tes PCR dengan Metode Kumur
Sebelumnya, PT Biofarma memproduksi alat diagnosis Covid-19 dengan metode kumur.
Alat tersebut dinamai BioSaliva yang diklaim nyaman saat digunakan.
Dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, alat tes RT Polymerase Chain Reaction (PCR) tersebut memiliki sensitifitas hingga 95 persen.
Sehingga, dapat digunakan sebagai alternatif selain menggunakan PCR Kit.
BioSaliva juga telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 1 April 2021 dengan Nomor KEMENKES RI AKD 10302120673.
Baca juga: Wamenkes: Mutasi Virus Membuat Pandemi Covid-19 Semakin Lama
Media pembawa virus ini berfungsi untuk deteksi RNA Sars-CoV2 penyebab Covid-19 dengan metode RT PCR menggunakan sampel gargled saliva.
Umur simpan BioSaliva bisa mencapai 2 tahun.
Sampel saliva juga dapat stabil di suhu ruang hingga 30 hari, suhu -20°C, dan suhu -80°C.
Pengguna BioSaliva dianjurkan tidak makan dan minum, merokok, berkumur dengan mouthwash selama 1 jam sebelum berkumur.
BioSaliva digunakan dengan cara berkumur di bagian tenggorokan dalam.
Sebelum berkumur, pengguna BioSaliva dianjurkan menarik nafas secara kuat, lalu batuk sedikit untuk mengeluarkan dahak tanpa dibuang.
Selanjutnya, masukan cairan kumur yang tersedia dalam kemasan BioSaliva ke dalam mulut dan mulai berkumur di bagian dalam tenggorokkan.
Kemudian, keluarkan cairan kumur dari dalam mulut ke dalam wadah dan campurkan dengan larutan pencampur yang juga tersedia dalam kemasan.
Setelah itu, kocok dan sampel siap dites di laboratorium.
Baca juga: Menkes Harap Pelaku Pemalsu Sertifikat Vaksin Covid-19 Dihukum Seberat-beratnya
Dalam satu kemasan BioSaliva terdapat petunjuk penggunaan, satu wadah cairan kumur, satu wadah larutan pencampur, dan satu corong.
Produk ini menjawab tantangan laboratorium klinis akan kebutuhan testing dengan kondisi lapangan di Indonesia, yang umumnya jauh dari fasilitas kesehatan.
Diharapkan pula, tes PCR dengan metode kumur ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan kapasitas tracing nasional terutama untuk kalangan anak-anak dan Lansia yang membutuhkan kenyamanan lebih dalam pengambilan sampel.
ke depannya proses pengambilan sampel dapat dilakukan di area non-medis dengan pengawasan tenaga kesehatan, sehingga mengurangi kerumunan dan menghindari kontak.
Proses pengambilan sampel yang praktis juga memungkinkan pengambilan sampel dalam jumlah yang sangat besar tanpa perlu menambah tenaga medis.
(Tribunnews.com/Nuryanti)