Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bolehkah Anak Miliki Komorbid Ikuti Pembelajaran Tatap Muka? Begini Penjelasan Dokter Reisa

Dapatkah anak yang mempunyai komorbid mengikuti pembelajaran tatap muka? Menurut dr. Reisa Broto Asmoro ada perhatian khusus pada kasus ini.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Bolehkah Anak Miliki Komorbid Ikuti Pembelajaran Tatap Muka? Begini Penjelasan Dokter Reisa
TRIBUN SUMSEL/TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
Siswa murid kelas 1 mengikuti Pengajaran Tatap Muka (PTM) hari pertama di SDN 232, Palembang, Senin (6/9/2021). Siswa dan guru menerapkan protokol yang ketat seperti selalu memakai masker, melakukan pengecekan suhu tubuh dan mencuci tangan sebelum masuk ke dalam kelas. Siswa pun diatur untuk mengikuti pembelajaran tatap muka sebanyak seminggu dua kali pertemuan dengan durasi dua jam pelajaran.TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pembelajaran tatap muka telah dilakukan sejak awal September 2021.

Pemberlakuan kembali ke sekolah saat ini masih berdasarkan pada level penurunan dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pemerintah memberi izin pembelajaran sekolah tatap muka terbatas bagi beberapa daerah yang telah berada di level 1 hingga 3.

Baca juga: Jika Ada Siswa Terkonfirmasi Covid-19 Saat Pembelajaran Tatap Muka, Apa yang Harus Dilakukan?

Baca juga: Segera Daftar Vaksinasi, Dokter Reisa Pastikan Stok Vaksin Banyak, Dijamin Mutu dan Khasiatnya

Tentunya selama pembelajaran di sekolah, ada aturan baru yang wajib dipatuhi. Aturan tersebut tercantum dalam SKB 4 Menteri.

Selama pembelajaran tatap muka ini, pemerintah juga mendorong anak yang berusia 12 tahun ke atas melakukan vaksin.

Tujuannya agar anak dapat terlindungi dari infeksi virus.

Sebanyak 750 siswa menjalani vaksinasi Covid-19 sebelum digelarnya proses pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMP Negeri 9, Kota Palembang, Sumatera Selatan, Senin (6/9/2021). Vaksinasi Covid-19 massal untuk pelajar ini digelar BIN bekerja sama dengan Dinkes Palembang dan Diknas Palembang. Kepala SMPN 9 Palembang, Komalawaty mengatakan, vaksinasi ini dilakukan di SMPN 9 Palembang dengan target sebanyak 750 siswa. Dari SMPN 9 sebanyak 560 siswa karena sebagian ada yang sudah divaksin, sisanya dari SMPN 57 Palembang guna memenuhi kuota vaksinasi. Sriwijaya Post/Syahrul Hidayat
Sebanyak 750 siswa menjalani vaksinasi Covid-19 sebelum digelarnya proses pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMP Negeri 9, Kota Palembang, Sumatera Selatan, Senin (6/9/2021). Vaksinasi Covid-19 massal untuk pelajar ini digelar BIN bekerja sama dengan Dinkes Palembang dan Diknas Palembang. Kepala SMPN 9 Palembang, Komalawaty mengatakan, vaksinasi ini dilakukan di SMPN 9 Palembang dengan target sebanyak 750 siswa. Dari SMPN 9 sebanyak 560 siswa karena sebagian ada yang sudah divaksin, sisanya dari SMPN 57 Palembang guna memenuhi kuota vaksinasi. Sriwijaya Post/Syahrul Hidayat (Sriwijaya Post/Syahrul Hidayat)
Berita Rekomendasi

Tidak hanya anak usia 12 tahun ke atas saja yang dianjurkan lakukan vaksin.

Tapi juga keluarga, pihak sekolah dan orang yang berada dalam internal sekolah.

Namun dapatkah anak yang mempunyai komorbid mengikuti pembelajaran tatap muka?

Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro ada perhatian khusus pada kasus ini.

Biasanya anak-anak yang mengidap penyakit tertentu memiliki imunitas yang rendah.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro (Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional)

Selain itu penyakit komorbid juga cukup berisiko pada anak.

Maka Reisa mengatakan, anak yang berada dalam kondisi ini tidak disarankan mengikuti sekolah pembelajaran tatap muka terlebih dahulu.

"Sampai situasi diperkirakan membaik. Kalau penyakit tertentu harus konsultasi ke dokter. Serta pastikan anak dalam kondisi sehat dan diperbolehkan oleh dokter terkait," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Selasa (7/9/2021).

Namun, Reisa menyarankan anak dalam yang memiliki komorbid atau autoimun, tetap melaksanakan sekolah jarak jauh terlebih dahulu.

Hal ini dikarenakan anak yang memiliki komorbid berisiko mendapatkan gejala lebih berat saat terinfeksi Covid-19.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas