Cegah Varian Mu, Kemenkes Perkuat Surveillans Genomic
Sejauh ini dalam pemeriksaan WGS yang telah dilakukan di Indonesia belum ditemukan varian virus asal Kolombia ini.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus melakukan pencegahan masuknya varian Mu ke tanah air.
Varian Mu adalah varian baru virus corona (Covid-19) yang telah menyebar di beberapa negara.
Meski masih dalam kategori varian yang diperhatikan atau varian of interest (VoI), Kementerian Kesehatan melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan akan melakukan pemantauan sekaligus proses kekarantinaan bagi setiap orang yang masuk ke Indonesia melalui Bandara dan Pelabuhan.
"Kalau ada yang dari luar masuk, tentu kita memperkuat surveillance genomic," ujar Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu dalam dialog virtual KCPEN, Selasa (7/9/2021).
Menurutnya, surveillance genomic sangat diperlukan untuk mengawasi mutasi virus corona.
Sehingga khusus di daerah pintu-pintu masuk, Kemenkes lebih banyak mengirimkan sampel Whole Genome Sequence (WGS).
"Memang kita ada virus varian baru atau tidak kita tetap memperkuat pintu-pintu masuk negara ya dan Pelabuhan Udara dan Pelabuhan laut," ungkap Maxi
Sejauh ini dalam pemeriksaan WGS yang telah dilakukan di Indonesia belum ditemukan varian virus asal Kolombia ini.
Hal yang sama juga dilaporkan oleh Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina bahwa belum ada varian Mu di negara mereka.
"Kalau varian Mu ada di negara tetangga seperti Malaysia, Singapura maka kewaspadaan kita harus lebih tinggi lagi. Karena banyak mobilitas penduduk kita yang datang atau yang keluar itu negara tetangga itu," ungkap Maxi.
Terkait tempat pemeriksaan sampel, ia menuturkan sudah ada 14 laboratorium nasional yang mampu memeriksa varian baru corona.