Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu Hamil dengan Autoimun, Apakah Boleh Ikut Vaksinasi Covid-19? Begini Penjelasan Dokter

Menurut dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr William T Wahono, Sp OG, ibu hamil dengan autoimun justru harus dapat perhatian lebih.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Ibu Hamil dengan Autoimun, Apakah Boleh Ikut Vaksinasi Covid-19? Begini Penjelasan Dokter
Tribun Network
Ilustrasi ibu hamil 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ibu hamil kini boleh mengikuti vaksin Covid-19.

Di sisi lain, hal ini telah direkomendasikan oleh Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI)

Kondisi ibu hamil memang berisiko dan rentan alami Covid-19. Adanya program vaksin bagi ibu hamil diharapkan dapat meminimalisir penularan. Kalau pun tertular, gejala yang dirasakan ringan. 

Dengan kata lain, tidak mengalami risiko perburukan lebih pasca Covid-19 yang membahayakan kesehatan ibu dan kondisi calon bayi.

Baca juga: Di Amerika, 17 Persen Ibu Hamil dengan Gejala Parah Covid-19 Dirawat di Rumah Sakit

Namun bolehkah ibu hamil yang alami autoimun divaksin?

Menurut dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr William T Wahono, Sp OG, ibu hamil dengan autoimun justru harus dapat perhatian lebih. Jangan langsung divaksin terlebih dahulu. 

Sejumlah ibu hamil menunggu giliran untuk mendapatkan vaksin COVID-19 dosis kesatu di Rumah Sakit Belleza, Kedaton, Selasa (24/8/2021). RS Belleza memberikan 200 dosis vaksin jenis Sinovac atau vaksin pertama bagi ibu hamil dengan usia kandungan setelah tiga bulan dan sebelum delapan bulan yang bertujuan untuk membantu membentuk sistem kekebalan tubuh. (Tribunlampung.co.id/Deni)
Sejumlah ibu hamil menunggu giliran untuk mendapatkan vaksin COVID-19 dosis kesatu di Rumah Sakit Belleza, Kedaton, Selasa (24/8/2021). RS Belleza memberikan 200 dosis vaksin jenis Sinovac atau vaksin pertama bagi ibu hamil dengan usia kandungan setelah tiga bulan dan sebelum delapan bulan yang bertujuan untuk membantu membentuk sistem kekebalan tubuh. (Tribunlampung.co.id/Deni) (TRIBUN LAMPUNG/TRIBUN LAMPUNG/DENI SAPUTRA)
BERITA REKOMENDASI

"Tentu jangan langsung vaksin. maksudnya, periksakan dulu kondisi autoimun yang diidap. Kan ada banyak jenisnya. Baiknya konsultasi dulu dengan dokter penyakit dalam," ungkapnya pada kanal YouTube Sonora FM, dikutip Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Kepala BKKBN: Anemia pada Ibu Hamil Jadi Salah Satu Sumber Stunting

Baca juga: Atur Jarak Kehamilan Cegah Anak Lahir Stunting dan Autism

Dilihat dulu bagaimana kondisi dari ibu, apakah autoimunnya terkontrol atau tidak. Namun kata dr William, pada dasarnya vaksin sebenarnya aman. 

Di sisi lain, kalau pun tidak memiliki komorbid, tetap harus melakukan konsultasi dan periksakan kondisi janinnya. 

"Itu lebih kepada ibaratnya gak berhubung vaksin namun belum diperiksa dulu malah dibilang karena vaksin. Mungkin belum pernah periksa, ada kondisinya basic ada sesuatu," katanya lagi. 

Kalau kondisi ibu dan bayi dalam kandungan baik, maka tidak masalah jika akan dilakukan vaksinasi.
 


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas