Australia Beli Tambahan 1 Juta Dosis Vaksin Moderna dari Uni Eropa
Pembelian itu dilakukan saat Australia tengah berjuang untuk menahan penyebaran varian Delta yang diketahui sangat mudah dan cepat menular
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison mengatakan bahwa negaranya telah membeli tambahan 1 juta dosis vaksin virus corona (Covid-19) Moderna dari Uni Eropa (UE).
Ini dilakukan saat negara itu tengah mempercepat program vaksinasinya untuk memerangi rekor infeksi yang mengalami lonjakan.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (12/9/2021), pembelian tersebut merupakan dorongan bagi ekonomi Australia senilai 2 triliun dolar Australia atau setara 1,5 triliun dolar Amerika Serikat (AS) yang berisiko tergelincir ke dalam resesi kedua dalam beberapa tahun ini, karena pemberlakuan sistem penguncian (lockdown) pada dua kota terpadat di negara itu, yakni Sydney dan Melbourne.
Morrison menyampaikan bahwa 1 juta dosis itu akan tiba pada akhir pekan ini.
Sebelumnya, Australia telah memesan 25 juta vaksin dari Moderna.
"Ada kabar baik hari ini, ada harapan untuk program vaksinasi kami," kata Morrison kepada wartawan di Sydney.
Baca juga: Lapor Covid-19 Dapatkan Laporan Jika Vaksin Dosis Ketiga Diterima Masyarakat Biasa
Pembelian itu dilakukan saat Australia tengah berjuang untuk menahan penyebaran varian Delta yang diketahui sangat mudah dan cepat menular.
Perlu diketahui, jumlah kasus infeksi harian pada Sabtu kemarin mencapai 2.000 kasus untuk kali pertama.
Sebelumnya, Australia telah mencatat 73.610 kasus Covid-19 sejak pandemi dimulai, dengan angka kematian naik 7 menjadi 1.091.
Sementara itu negara bagian terpadat di Australia, New South Wales (NSW), pada hari Minggu melaporkan 1.262 kasus lokal dalam 24 jam terakhir.
Angkanya pun turun dari 1.599 kasus infeksi yang tercatat sehari sebelumnya.
Sedangkan negara bagian Victoria melaporkan 392 kasus infeksi dalam 24 jam terakhir, turun sedikit dari 450 kasus yang tercatat pada hari sebelumnya.
Kemudian pemerintah negara bagian terpadat ketiga di Australia, Queensland, mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya tidak perlu menerapkan lockdown, karena telah mendeteksi nol infeksi dalam 24 jam terakhir.