Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menkes Budi Gunadi Sadikin Bujuk WHO untuk Jadikan Indonesia Pusat Pembuatan Vaksin Covid-19 Global

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia sedang membujuk WHO untuk menjadikan Indonesia pusat pembuatan vaksin Covid-19 global.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Menkes Budi Gunadi Sadikin Bujuk WHO untuk Jadikan Indonesia Pusat Pembuatan Vaksin Covid-19 Global
Youtube Sekretariat Presiden
Menkes Budi Gunadi Sadikin - Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia sedang membujuk WHO untuk menjadikan Indonesia pusat pembuatan vaksin Covid-19 global. 

Upaya mengembangkan basis produksi vaksin Covid-19 di Afrika Selatan akan fokus pada upaya untuk meniru Moderna.

Baca juga: WNI di Luar Negeri Kini Bisa Verifikasi Vaksin di Aplikasi Peduli Lindungi, Begini Caranya

Namun, proyek tersebut akan memakan waktu karena kurangnya kemajuan dalam pembicaraan dengan perusahaan Amerika Serikat, kata seorang pejabat senior WHO.

Lebih lanjut, Indonesia telah berjuang melawan pandemi Covid-19 dan telah mencatat lebih dari 4,1 juta infeksi dengan 139 ribu kematian.

Tingkat infeksi dan kematian di Indonesia telah menurun tajam dalam beberapa pekan terakhir, dengan 25 persen dari target populasi 208 juta orang yang divaksinasi penuh terhadap Covid-19.

Indonesia masih memiliki upaya vaksinasi besar-besaran ke depan, terutama karena kemungkinan harus memberikan vaksinasi penguat atau booster.

Budi Gunadi Sadikin mengatakan perusahaan farmasi Indonesia sedang berdiskusi dengan produsen dan pengembang vaksin Anhui, Walvax, Sinovac, Genexine, Arcturus Therapeutics dan Novavax.

Ilustrasi Vaksin Covid-19
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (The Jakarta Post)

Pembicaraan tersebut menyangkut "isi dan selesaikan" dasar hingga produksi hulu dan penelitian dan pengembangan, terang Budi Gunadi Sadikin.

Berita Rekomendasi

"Kami membuka peluang yang sama juga kepada AstraZeneca. Kami juga terbuka untuk rekanan yang sudah ada Pfizer. Kami terbuka untuk siapa saja," kata Budi Gunadi Sadikin.

Bambang Heriyanto, sekretaris perusahaan Bio Farma, perusahaan obat milik negara terbesar di Indonesia, membenarkan pembicaraan sedang berlangsung dan langkah pertama adalah berkolaborasi dalam transfer teknologi.

Dibutuhkan dua atau tiga tahun untuk membangun fasilitas produksi yang beroperasi penuh, katanya.

Budi Gunadi Sadikin menambahkan, Indonesia akan menggunakan kepemimpinan negara-negara kelompok G-20 mulai Desember untuk mempromosikan keamanan kesehatan global dan mempersiapkan pandemi berikiutnya setalah virus corona atau SARS-CoV-2.

"Tidak ada yang bisa menjamin bahwa SARS-CoV-3 dan 4 tidak akan datang," kata Budi Gunadi Sadikin.

Baca juga: Jokowi Tinjau Vaksinasi Door to Door pada 30 Ribu Masyarakat Aceh

Baca artikel lain seputar Virus Corona

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas