Jokowi Percepat Vaksinasi untuk Warga Perkebunan dan Desa Produktif
Presiden Joko Widodo menyambut baik gerakan vaksinasi tujuh juta warga perkebunan dan desa produktif.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyambut baik gerakan vaksinasi tujuh juta warga perkebunan dan desa produktif.
Gerakan tersebut diinisiasi Projo bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mulai 24 September 2021.
"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mengatasi pandemi Covid-19. Jokowi menyatakan sangat bergembira melihat antusiasme masyarakat dalam membantu perluasan dan percepatan vaksinasi Covid-19," dalam rilis DPP Projo, Jumat (24/9/2021).
Baca juga: 5 Tips Solo Traveling di Masa Pandemi: Kurangi Interaksi dengan Orang Lain dan Optimalkan Smartphone
Sebanyak tujuh juta sasaran vaksinasi tersebut berada di 17 provinsi yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.
Presiden menjelaskan percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi mesti dilakukan agar target vaksinasi nasional 70 persen masyarakat Indonesia dapat tercapai pada akhir tahun ini.
"Sejak 13 Januari 2021 Pemerintah bekerja siang-malam melaksanakan vaksinasi secara massal di seluruh pelosok Tanah Air agar seluruh lapisan masyarakat terlindungi, termasuk lansia, penyandang disabilitas, dan ibu hamil," lanjut Presiden.
Baca juga: 5 Alasan Pentingnya Penyu bagi Lingkungan dan Perannya dalam Kehidupan Sekitarnya
Menurut Presiden Jokowi gerakan vaksinasi ini dapat ikut mengatasi pandemi dengan semangat kebersamaan, saling melindungi, dan saling membantu.
"Semua pihak berkolaborasi untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksin aman dan halal," ujar Presiden Jokowi.
Presiden menilai sektor perkebunan dan pertanian penting untuk mendapatkan dukungan.
Sektor ini termasuk strategis dan dibutuhkan masyarakat.
Bahkan selama pandemi Covid-19 sektor perkebunan dan pertanian mengalami pertumbuhan yang baik.
Baca juga: Kemendikbudristek Tunda Pengumuman Hasil Seleksi Guru PPPK
"Pandemi Covid-19 belum bisa dipredikasi kapan benar-benar berakhir. Covid tidak mungkin hilang secara total. Yang bisa kita lakukan adalah mengendalikan penyebaran Covid-19," imbuh Presiden Jokowi.