Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Covid-19 Turun, Menlu Minta Negara-negara Keluarkan RI dari Redlist

Di sidang PBB, Menlu juga menyampaikan keprihatinan terhadap ketimpangan, diskriminasi dan politisasi vaksin.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kasus Covid-19 Turun, Menlu Minta Negara-negara Keluarkan RI dari Redlist
TRIBUN BATAM/Argianto DA Nugroho
Ilustrasi: Pelajar mengikuti vaksinasi massal di SMK Negeri 5 Batam, Kamis (23/9). Vaksinasi yang diinisiasi OJK Kepri bekerjasama dengan DPD Rei Batam bertujuan untuk mempercepat kekebalan komunal terutama bagi pelajar menjelang proses belajar tatap muka tingkat sekolah menengah atas di Kota Batam. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi meminta sejumlah negara mengeluarkan Indonesia dari daftar merah Covid-19.

Saat ini kasus Covid-19 di Indonesia telah menurun drastis.

Retno menyampaikan hal ini di 18 pertemuan bilateral yang ia lakukan dalam 2 hari terakhir selama penyelenggaraan high level week sidang majelis umum (SMU) PBB di new york.

"Saya sampaikan situasi Covid-19 di Indonesia yang sudah semakin membaik karena berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah, baik berupa percepatan vaksinasi maupun aturan-aturan yang lainnya terkait dengan protokol kesehatan," kata Retno pada konferensi pers, Sabtu (26/9/2021).

Baca juga: Puan Ingatkan Potensi Lonjakan Covid-19 Libur Natal dan Tahun Baru Harus Diantisipasi dari Sekarang

Retno sampaikan positivity rate di Indonesia saat ini rata-rata di bawah 2%, di bawah standar WHO sebesar 5%, di mana sebelumnya sempat mencapai titik 31%.

Atau intinya adalah 2 hal telah secara serius dilakukan pemerintah Indonesia, yakni percepatan vaksinasi dan terus menjalankan protokol kesehatan.

BERITA TERKAIT

"Secara khusus, terhadap beberapa negara yang masih menerapkan redlist, saya minta agar situasi di Indonesia saat ini dapat dipertimbangkan untuk mengubah status redlist tersebut," ujarnya.

Retno menjabarkan satu contoh, yakni Perancis yang sudah mengeluarkan Indonesia dari redlist.

Baca juga: Prancis Gandakan Dosis Vaksin Covid-19 untuk Negara-negara Miskin Menjadi 120 Juta

Di sidang PBB, Menlu juga menyampaikan keprihatinan terhadap ketimpangan, diskriminasi dan politisasi vaksin.

Hal ini juga menjadi pembahasan di sidang PBB.

Sejumlah negara sepakat untuk mempersempit ketimpangan vaksin dan menghentikan diskriminasi serta politisasi vaksin.

Menlu juga bertemu dengan US Under Secretary for Political Affairs, Ambassador Victoria Nulan.

Dalam pertemuan tersebut, setelah keduanya membahas pandemi dan lain-lain, AS kembali menyampaikan keputusan untuk memberikan tambahan vaksin kepada Indonesia melalui Covax Facility sebesar kurang lebih 800.000 dosis.

Baca juga: Perancis Akan Gandakan Dosis Vaksin Covid-19 untuk Negara-negara Miskin

"Jadi sekali lagi, ada komitmen baru menambah vaksin 800.000 dosis melalui Covax Facility dan dalam waktu dekat akan tiba di Indonesia," ujarnya.

Sementara sebelumnya Indonesia sudah menerima dari Amerika 12,665,060 dosis vaksin.

"Dalam pertemuan tentunya saya sampaikan apresiasi terima kasih kepada Amerika atas dukungan tersebut," ujarnya.

Menlu Retno juga menyampaikan apresiasi atas dukungan dose-sharing dari Belanda, Jepang, dan Prancis di dalam berbagai kesempatan.

"Saya juga membahas bagaimana kedepan dunia dapat memperkuat tata kelola kesehatan global sehingga mampu mengantisipasi potensi pandemi di masa yang akan datang," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas