Aktor Senior Slamet Raharjo Ditawari Vaksin Ketiga, Kemenkes Jelaskan Soal Booster
Aktor senior Slamet Raharjo ungkap dirinya pernah ditawarkan vaksin dosis ketiga. Di antaranya ada jenis Moderna, Pfizer dan sebagainya.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sampai saat ini vaksin dosis ketiga masih diperdebatkan oleh beberapa pihak.
Ada informasi yang mengatakan jika vaksin dosis ketiga diberikan selain prioritas yaitu tenaga kesehatan.
Kementerian Kesehatan sendiri mengeluarkan edaran pemberian vaksin dosis ketiga. Aturan ini tertuang pada Surat Edaran Dirjen P2P Kemenkes No. HK/02/01/I/1919/2021 dan Surat Edaran Dirjen P2P Kemenkes No. SR.02.06/II/2159/2021.
Baca juga: Kemenkes Jelaskan Alasan Vaksin Booster Belum Bisa Diberikan ke Masyarakat Umum
Baca juga: Fraksi PKS Pertanyakan Perkembangan Uji Klinis Vaksin Merah Putih
Baru-baru ini aktor senior Slamet Raharjo ungkap dirinya pernah ditawarkan vaksin dosis ketiga. Di antaranya ada jenis Moderna, Pfizer dan sebagainya.
"Saya hanya ingin tanya, kalau saya harus divaksin 3 kali, saya dengar ada Moderna, Pfzier dan lainya. Cuma saya diingatkan sama putri saya yang dokter .
Ia mengatakan pak, itu hanya untuk nakes, kalau bapak publik figur tiba-tiba melakukan itu, kan malu, bapak melakukan hal yang tidak bagus. Nanti ada gilirannya," pada kanal YouTube FMB9ID_IKP, Jumat (8/10/2021).
Slamet mempertanyakan, apakah memang diperlukan booster vaksin covid-19?
Ia diingatkan karena fasilitas tersebut tidak legal. Sehingga dirinya memutuskan untuk menolak. Yaitu untuk menjaga diri sebagai publik figur dan teladan.
Slamet pun menanyakan pada Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, perihal vaksin dosis ketiga. Nadia pun menjawab jika vaksin dosis ketiga masih difokuskan pada target.
"Saat ini pemerintah masih fokus menuntaskan target vaksinasi untuk seluruh sasaran. Dikerahkan jumlah vaksin terbatas. kita juga tidak akan selamat dari pandemi ini jika semua saudara kita belum mendapatkan vaksin," kata Nadia.
Saat ini, kata Nadia dosis ketiga belum diperlukan. Jadi tetap jaga protokol kesehatan. Baru nanti di tahun depan, pemerintah sudah melakukan skenario.
"Karena melihat ada penelitian yang menyatakan terjadinya penurunan dari efektifitas vaksin. Tentunya akan dilihat, saudara kita semua sudah dapat vaksinasi. ini peran bersama," pungkasnya.