Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WHO Bentuk SAGO Group untuk Lacak Asal-usul 'Patogen Baru', Termasuk SARS-CoV-2

WHO mengumumkan pembentukan kelompok penasihat untuk melacak asal-usul penyakit baru.dimulai dengan SARS-CoV-2, virus penyebab penyakit virus corona

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in WHO Bentuk SAGO Group untuk Lacak Asal-usul 'Patogen Baru', Termasuk SARS-CoV-2
TribunMataram Kolase/ (SALVATORE DI NOLFI)
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).WHO Bentuk SAGO Group untuk Lacak Asal-usul 'Patogen Baru', Termasuk SARS-CoV-2 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mengumumkan pembentukan kelompok penasihat untuk melacak asal-usul penyakit baru, dimulai dengan SARS-CoV-2, virus penyebab penyakit virus corona (Covid-19).

Perlu diketahui, kelompok ini ikut dalam rombongan satuan tugas ad-hoc yang dikirim ke China awal tahun ini untuk berbagi data pada hari-hari awal pandemi.

Dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (15/10/2021), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Asal Usul Patogen Novel (SAGO Group) ini merupakan kelompok baru WHO yang akan mengambil peran satuan tugas sebelumnya, namun akan melembagakan fungsinya untuk wabah di masa depan.

"Kemunculan virus baru yang berpotensi memicu epidemi dan pandemi merupakan fakta alam, dan meskipun SARS-CoV-2 adalah virus terbaru, itu bukan yang terakhir," kata Tedros.

Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. (freepik.com)

Menurutnya, sangat penting memahami dari mana patogen baru berasal, karena ini dapat mencegah munculnya wabah di masa depan dengan potensi epidemi dan pandemi, ini tentu saja memerlukan berbagai keahlian.

"Kami sangat senang dengan kualitas ahli yang dipilih dari seluruh dunia untuk SAGO Group ini, kami pun berharap dapat bekerja sama dengan mereka untuk membuat dunia lebih aman," jelas Tedros.

Kelompok ini terdiri dari 26 ahli yang dinominasikan, beberapa diantaranya juga merupakan bagian dari misi WHO ke Wuhan, China pada Januari 2021.

BERITA TERKAIT

Termasuk Vladimir Dedkov, Farag Elmoubasher, Thea Fischer, Marion Koopmans, Hung Nguyen dan John Watson.

Orang yang ditunjuk lainnya termasuk perwakilan dari lembaga kesehatan masyarakat di seluruh dunia, yakni dari Institut Virologi Berlin, Institut Genomik Beijing, Institut Pasteur Prancis, dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Beda Pendapat Tedros dengan Laporan WHO: Kecelakaan Laboratorim Wuhan Mungkin Jadi Muasal Covid-19

Baca juga: Menkes Pastikan Masyarakat Adat Dapat Hak Vaksinasi Covid-19

Daftar tersebut dilaporkan masih belum diselesaikan, dan konsultasi publik selama dua minggu pun akan dilakukan untuk mengeluarkan persetujuan resmi mereka terkait pekerjaan itu.

Ada beberapa perselisihan yang muncul tentang di mana seharusnya fokus kelompok baru ini.

Sebelumnya, tim internasional yang dikirim ke Wuhan pada awal 2021 berbagi data dengan para ilmuwan China yang mengumpulkan data dari hari-hari awal wabah Covid-19.

Data ini melihat penyebaran massal pertama yang dapat dikenali di Wuhan pada hari-hari terakhir 2019 dan awal 2020, di mana virus pertama kali diisolasi, diurutkan, dan diidentifikasi sebagai patogen baru.

Studi mereka ini memang tidak menghasilkan hasil yang konklusif, namun mereka menemukan bahwa asal yang paling mungkin adalah transfer zoonosis dari hewan yang terinfeksi, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kemungkinan paling kecil yang mereka pelajari adalah bocornya virus ini dari Institut Virologi Wuhan, sebuah teori konspirasi yang telah memperoleh perhatian cukup besar di AS.

Penyelidikan intelijen yang diluncurkan oleh Presiden AS Joe Biden pun menyampaikan hasilnya pada bulan Agustus dengan menghasilkan kesimpulan yang sama.

"Saya mengantisipasi bahwa SAGO akan merekomendasikan studi lebih lanjut di China dan kemungkinan di tempat lain.Tidak ada waktu untuk disia-siakan dalam hal ini," kata pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove.

Namun, utusan China untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss, Chen Xu menegaskan pada Rabu lalu bahwa WHO seharusnya mengirimkan tim investigasinya ke negara lain, bukan ke China, karena dua tim telah berkunjung ke sana pada awal 2021.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas